Suara.com - Mayoritas generasi milenial tentu tidak asing ketika mendengar kata Makaroni Ngehe. Jajanan ringan kaya varian rasa dan menu yang tengah digandrungi ini memang memiliki banyak cabang di Jakarta.
Tak jarang, kita melihat antrian yang mengular di beberapa outlet Makaroni Ngehe. Banyak dari mereka yang rela untuk jauh-jauh memburu camilan populer yang didirikan oleh pebisnis Ali Muharam ini.
Namun, kesuksesan yang kini diraihnya tidak semudah yang dipikirkan orang lain. Dikisahkan Ali, dirinya harus merasakan berbagai profesi terlebih dahulu, mulai dari menjadi seorang pencuci piring di warung makan hingga penulis naskah untuk berbagai judul sinetron.
Langkah ini ia mulai saat dirinya tepat memutuskan untuk merantau ke Jakarta, dari kampung halamannya di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 2005 silam.
Baca Juga: Idap Kelainan, Pemuda Ini Hanya Makan Makaroni Keju Seumur Hidup
"Secara akademis saya tidak kuliah. Secara koneksi pun saya tidak punya siapa-siapa. Tapi saya merasa ini bukan sesuatu hal yang menyedihkan atau memalukan. Itulah proses yang memang harus dilewati untuk mencapai kesuksesan," kata dia beberapa waktu lalu.
Hingga pada satu titik, Ali pun berpikir jika dirinya harus melakukan satu kebaikan untuk orang lain dengan bisa mempekerjakan satu orang pengangguran. Ali percaya, dengan memberikan kebaikan untuk orang lain, Tuhan akan memberikan reward baginya.
"Untuk membangun makaroni ini harus ada planning, yaitu 50 persen plan dan 50 persen nekat. Kadang dalam hidup kita harus gambling. Ketika kita sudah punya gambaran, bayaran dari gambling itu worth it," ucapnya sambil tertawa.
Ketika sang ibu sudah tiada, Ali memutuskan untuk menggunakan resep camilan makaroni yang sering disediakan di rumahnya untuk tamu yang datang. Apalagi, ia teringat mimpi sang ibu yang ingin memiliki sebuah bisnis untuk membantu perekonomiam keluarga.
Hal ini ia dijadikan sebagai langkah awal dalam membuka usaha makaroni di sebuah gerobak kecil.
Baca Juga: Buku Ngehe, Langkah Awal Sang Bos Makaroni Jadi Seorang Penulis
"Mama bilang coba dulu kepikiran punya bisnis. Mama mungkin bisa bahagia kalau keinginannya terwujud," jelasnya.