Suara.com - Seorang wanita yang bekerja sebagai perawat senior memutuskan untuk mengadopsi pasien jantung berusia 27 tahun. Pria ini tak memiliki wali yang bertanggung jawab mengurus kersehatannya pasca operasi transplantasi.
Melansir Today Health, aturan menyebutkan bahwa pasien bisa diloloskan seleksi penerima jantung jika memiliki anggota keluarga yang bisa merawatnya pasca operasi.
Sayangnya, pasien bernama Jonathan Pinkard ini hidup sebatang kara di rumah penampungan. Ia tak memiliki keluarga yang bertanggung jawab atas kesehatannya.
Dengan kata lain, peluang pria dengan autisme ini untuk bertahan hidup pupus karena tak sesuai dengan persyaratan operasi jantung.
Baca Juga: Cegah Kematian, Rumah Sakit Harus Siap Layanani Pasien Jantung 24 Jam
Beruntung seorang wanita bernama Lori Wood bersedia melakukan adopsi terhadap Pinkard. Ia adalah perawat ICU di Rumah Sakit Piedmont Newnan, Georgia, Amerika Serikat.
Lori yang berusia 57 tahun bersedia jadi wali sah Pinkard karena merasa kehidupan pria ini bisa berakhir sia-sia tanpa operasi transplantasi jantung.
"Aku harus membantunya. Itu tidak perlu dipikirkan lagi. Dia akan mati tanpa transplantasi," kata Lori.
Akhirnya, Pinkard berhasil menjalani tranplantasi jantung pada bulan Agustus 2019 dan Lori melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai keluarga Pinkard.
Lori selalu memantau obat-obatan Pinkard dan mendampinginya menemui dokter. Tak cuma itu, Lori juga membekali anak adopsinya itu dengan keterampilan agar Pinkard bisa hidup mandiri.
Baca Juga: Olahraga Teratur Ternyata Penting untuk Pasien Jantung, Ini Manfaatnya!
Atas aksi mulia Lori, ia mendapat penghargaan dari Piedmont Healthcare.
Pinkard sendiri memanggil Lori dengan sebutan 'mama' karena ia merasa Lori meperlakukannya dengan sangat baik, seperti seorang ibu pada anaknya.
"Dia memperlakukanku seperti salah satu putranya. Aku benar-benar berterima kasih untuk itu," kata Pinkard.