Suara.com - Pakar Sebut Generasi Milenial Sanggup Perbaiki Lingkungan, Apa Alasannya?
Generasi milenial kerap dianggap sebagai generasi instan yang sangat bergantung dengan teknologi. Situasi itu menjadikan mereka sebagai individu acuh tak acuh di tengah kondisi zaman yang kian individualis.
Soal lingkungan, banyak orang pesimis milenial dapat mencurahkan perhatian mereka terhadap kondisi lingkungan dan alam sekitar yang kian tercemar dan rusak.
Namun, Imam B. Prasodjo, Ph.D, Penasihat Senior Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia memiliki pandangan lain terhadap generasi milenial. Ia justru optimis bahwa generasi milenialah yang akan menjadi generasi perbaikan lingkungan.
Baca Juga: Kesalahan Milenial Dalam Mengatur Keuangan Pribadi
"Tidak bisa dipungkiri generasi sebelum milenial adalah generasi yang merusak. Sebab, mereka lahir saat kondisi alam dan cuaca masih bersih, lestari dan asri. Jadi kepedulian terhadap alam sangat kurang. Terbiasa menikmati kekayaan alam yang sudah ada, sudah dimanjakan dengan alam," ucap Imam B. Prasodjo saat ditemui Suara.com dalam acara yang digelar PT. Mowilex Indonesia, Rabu (30/10/2019) di kawasan Jakarta Barat.
Lain halnya dengan generasi milenial. Imam mengatakan, kalau dulu lahir di tanah Indonesia itu anugerah, tapi tidak bagi milenial. Mereaka merasakan Indonesia yang kaya tetapi tidak terawat. Polusi, sampah, cuaca panas, dan bencana di mana-mana.
"Atas situasi yang mereka alami itu, milenial tergerak untuk membawa perubahan gaya hidup dan memperbaiki lingkungan. Melalui teknologi, saat milenial sibuk dengan gadget, mereka mencari informasi, berbagi, berdiskusi, dan merencanakan aksi untuk memperbaiki lingkungan," tambah Imam.
Sejauh ini ia mengamati telah banyak langkah dan aksi yang dilakukan generasi milenial untuk kembali melestarikan lingkungan. Mulai dari mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, mengadakan kampanye tentang alam dan lingkungan, turut serta menyampaikan pendapat.
"Nah, tinggal pemerintah dan lembaga terkait sebagai pengambil kebijakan yang mendukung rencana dan aksi mereka," tandasnya.
Baca Juga: Jebakan Latte Factor Bisa Buat Milenial Tak Punya Rumah Impian