Sering Dibandingkan, Apa Bedanya Generasi Milenial dan Gen Z?

Rabu, 30 Oktober 2019 | 14:00 WIB
Sering Dibandingkan, Apa Bedanya Generasi Milenial dan Gen Z?
Co-founder and CEO Rencanamu, Rizky Muhammad. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sering Dibandingkan, Apa Bedanya Generasi Milenial dan Gen Z?

Menyoal anak muda, kini memang lebih dikenal dengan sebutan milenial. Bahkan generasi ini disebut-sebut akan jadi bonus demografi Indonesia di 2030. Generasi milenials juga disebut generasi Y, mereka yang lahir antara 1981 dan 1996 adalah bagian dari milenial.

Tapi ada juga nih, penerus milenials yang disebut generasi Z (Gen Z). Generasi ini lahir pada 1996 hingga 2010 yang berusia 10 hingga 24 tahun. Lalu, selain umur apa bedanya generasi milenials dan Gen Z?

Menurut Co-founder and CEO Rencanamu, Rizky Muhammad menyebut Gen Z sebagai anak kandung teknologi, ini karena Gen Z lahir dan tumbuh bersama teknologi. Itu juga sebabnya generasi ini dikenal dengan istilah centennials, founders, dan iGeneration.

Baca Juga: Belajar Investasi Lewat Aplikasi Kian Jadi Favorit Milenial

"Istilah-istilah tersebut diberikan karena karakteristik utama Gen Z sebagai generasi anak kandung teknologi (digitak innate) yang tumbuh besar bersama teknologi sejak lahir. Berbeda dengan milenial dan gen X yang baru mengadopsi teknologi ketika menginjak usia remaja dan dewasa," ujar Rizky di Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019)

Rizky melanjutkan sifat anak kandung teknologi ini membuat Gen Z sangat dimanjakan dengan banjirnya informasi, mereka sangat mudah mendapat informasi dengan hadirnya smarphone dan internet.

Sayangnya keunggulan ini justru membuat Gen Z kerap bingung ingin jadi apa ke depannya. Pada akhirnya Gen Z bisa melakukan apapun, tapi tidak unggul terhadap salah satu bidang.

"Mudahnya akses dan deranya arus informadi juga membuat mereka tumbuh jadi generasi serba cepat, serba bisa, serta multitasker alias terbiasa melakukan beberapa pekerjaan secara bersamaan," ujarnya.

Di saat yang sama, Rencanamu saat ini tengah menjalin kerja sama dengan Rajawali Foundation dalam upaya menyukseskan Proyek Penguatan Koordinasi untuk Pembangunan Ketenagakerjaan Inklusif di Indonesia (SINERGI) fase 2 di Jawa Tengah Juli 2019-September 2020.

Baca Juga: Atasi Cara Pandang Milenial Tak Perlu Mobil, Auto2000 Putar Strategi

Direktur Eksekutif Rajawali Foundation, Agung Binantoro mengungkapkan, tujuan SINERGI adalah membantu pemuda kurang mampu dan rentan, termasuk perempuan dan pemuda penyandang disabilitas agar siap memasuki dunia kerja dan memperoleh keterampilan yang mereka butuhkan untuk mendapatkan pekerjaan  baru atau lebih baik, khususnya di Jateng.

Melalui platform Rencanamu, dapat dilaksanakan proses registrasi, serta asesmen perilaku dan kepribadian terkait pekerjaan tertentu dari 16.000 pemuda kurang mampu dan rentan yang menjadi target Proyek SINERGI.  

Selanjutnya, dari 4.000 pemuda kurang mampu dan rentan yang dinilai, akan diseleksi kembali dan yang lolos nantinya dapat mengikuti program kesiapan kerja, pelatihan, dan pemagangan dengan perusahaan yang sesuai dengan hasil penilaian. 

“Kami mengharapkan 2.000 pemuda akan lulus dari proyek ini dan memperoleh pekerjaan baru atau lebih baik,” tutup Agung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI