Jauh dari Ranah Esek-Esek, Sewa Boneka Seks Jadi Ide Bisnis yang Legal

Ade Indra Kusuma
Jauh dari Ranah Esek-Esek, Sewa Boneka Seks Jadi Ide Bisnis yang Legal
Jauh dari Ranah Esek-Esek, Sewa Boneka Seks Jadi Ide Bisnis yang Legal [Metro]

Penyewaan boneka seks adalah kategori rental, hanya sewa mainan atau boneka.

Suara.com - Jauh dari Ranah Esek-Esek, Sewa Boneka Seks Jadi Ide Bisnis yang Legal

Seorang perempuan bernama Kristen Dickson yang tinggal di Kamploops, Kanada, mengakui ada larangan mendirikan rumah bordil sebagai sebuah usaha atau bisnis. Sepertinya, ijin usaha untuk rumah bordil memang sulit ditemukan dimanapun. 

Andai saja Kristen tetap melakukan idenya, tentu tindakannya dipastikan ilegal. 

Namun, ia tak kehilangan cara. Ide brilian muncul yakni dengan membuka penyewaan boneka seks.

Baca Juga: Manfaat QRIS untuk Bisnis: Solusi Pembayaran yang Praktis dan Efisien

Jadi, ia atau tim akan mengantar boneka seks pesanan pelanggan ke rumah atau hotel yang sudah ditentukan. Sehingga pelanggan bebas berinteraksi dengan boneka seks di rumah masing-masing.

“Ini (penyewaan boneka seks) adalah kategori rental, hanya sewa mainan atau boneka,” ujar Inspektur Lisensi Bisnis, Dave Jones mengutip Popular-World, seperti melansir Vancouver Sun.

Dibangun dengan House of Dolls, nama rental boneka seks milik Kristen siap mengantarkan boneka-boneka seks dengan berat sekitar 30 kg kepada pelanggan di rumah atau hotel. Penyewaan boneka seks untuk bermalam memakan biaya 350 dolar AS atau setara Rp 3,8 juta per boneka.

“Harga itu termasuk pengiriman, merawat, dan menggunakan boneka seks keesokan harinya,” kata Kristen, yang menikah dan sudah punya dua anak.

Menurut Kristen, House of Dolls menawarkan pengalaman seks, tanpa risiko penyakit menular seksual dan eksploitasi manusia. Antusiasme pelanggan dinilai cukup tinggi.

Baca Juga: Perluas Jangkauan Layanan dengan Membuka Direct Service Center di Bekasi

“Ketika berita ini disebarluaskan, banyak yang minat,” Kristen menambahkan.