Suara.com - Sukses pada 1979, Teater Koma Gelar Lagi Pementasan J.J Sampah-Sampah Kota
Membahas soal sampah dan penguasa korup memang tak ada habisnya di setiap era. Namun bagaimana dengan kejujuran? Seperti apa rasanya mempertahankan nilai kejujuran pada era di mana ketidakadilan dan ketidakjujuran bisa dengan mudahnya ditemui di sudut kota mana pun?
Jawabannya, tentu tidak sesederhana itu. Sama halnya dengan, betapa tidak sederhananya mementaskan kembali lakon yang sudah dipentaskan puluhan tahun lalu pada saat ini.
Sebagai salah satu kelompok teater paling produktif di Indonesia, Teater Koma kembali dengan produksi terbarunya berjudul J.J Sampah-Sampah Kota.
Baca Juga: Teater Koma Hadirkan Lakon Mahabharata di TIM
Lakon J.J Sampah-Sampah Kota ini berkisah tentang sepasang suami istri bernama Jian dan Juhro yang hidup di sebuah gubuk di kolong jembatan. Jian bekerja sebagai kuli pengangkut sampah. Ia digaji harian dan tidak punya jaminan masa depan. Meski begitu dia tetap bekerja dengan jujur, rajin, giat dan gembira. Bersama Juhro, yang tengah hamil tua, dia hidup bahagia.
Semua ini tak lepas dari pengawasan Mandor Kepala dan tiga mandor bawahannya, Tiga Pemutus. Mereka ingin melihat sampai sejauh mana kejujuran Jian bisa dipertahankan. Suatu hari, Para Pemutus menjatuhkan tas berisi uang yang amat banyak di sekitar tempat Jian bekerja. Jian panik. Apa yang sebaiknya dia lakukan?
Lakon ini ditulis oleh N. Riantiarno dan telah dipentaskan oleh Teater Koma pada 1979. Setelah 40 tahun berlalu, Teater Koma kembali mementaskan lakon ini dengan arahan Rangga Riantiarno yang berperan sebagai sutradara. Ini merupakan kali kedua penyutradaraannya di Teater Koma setelah Antigoneo pada 2011 yang lalu.
“Sangat menarik melihat bagaimana Teater Koma mendelegasikan posisi dan peran dari generasi terdahulu kepada generasi muda, termasuk juga dengan penyutradaraan yang selama ini dipegang oleh Bapak N. Riantiarno mulai diarahkan kepada anaknya Rangga Riantiarno. Campur tangan Rangga dalam lakon yang telah dipentaskan 40 tahun yang lalu ini akan memberikan kesegaran baru dengan tampilan yang lebih menarik,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation dalam konferensi pers yang ditehadiri Suara.com, Selasa (29/10/2019) di Jakarta Selatan.
Rangga Riantiarno, selaku sutradara mengatakan, ia memilih untuk mementaskan kembali lakon ini karena kisah para pemegang kekuasaan mempermainkan orang-orang kecil nyatanya, dan ironisnya tidak lekang oleh waktu. Selalu terjadi, terulang kembali, tak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia.
"Memang 40 tahun lalu waktu yang cukup lama untuk kembali mementaskan lakon ini dan para pemainnya tentu berbeda. Ada tokoh-tokoh yang dulu diperankan pria, kini dimainkan wanita. Multimedia juga jadi elemen baru dalam pementasan kali ini, karena ada satu tokoh yang hanya dimunculkan via multimedia, Menariknya, tokoh ini akan berinteraksi dengan tokoh lain, bahkan bernyanyi,” ujar Rangga.
Produksi ke-159 Teater Koma dengan lakon J.J Sampah-Sampah Kota akan dipentaskan di Graha Bhakti Budaya, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki setiap hari, 8 - 17 November 2019, pukul 19.30 WIB kecuali hari Minggu, 10 dan 17 November 2019, pukul 13.30 WIB.
Baca Juga: Yuk Intip Cerita Mahabarata Ala Teater Koma
Pementasan J.J Sampah-Sampah Kota kali ini didukung oleh aktor-aktor kawakan seperti Idries Pulungan, Budi Ros, Daisy Lantang, Ratna Ully, Ohan Adiputra, Tuti Hartati, Ade Firman Hakim, Raheli Dharmawan, dan masih banyak lagi.