Banyak Bandara di AS Kini Sediakan Ruangan Berdoa dan Beribadah

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Selasa, 29 Oktober 2019 | 09:39 WIB
Banyak Bandara di AS Kini Sediakan Ruangan Berdoa dan Beribadah
ilustrasi salat, atau berdoa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak Bandara di AS Kini Sediakan Ruangan Berdoa dan Beribadah.

Meskipun minoritas, kebutuhan umat Islam untuk salat ternyata sudah banyak diakomodir di beberapa bandara Negeri Paman Sam.

Sudah semakin banyak bandara besar di Amerika yang menyediakan ruang khusus untuk berdoa, bermeditasi, atau bahkan melaksanakan ibadah agama bagi para pengunjungnya. Berdasarkan data terakhir yang dikeluarkan lembaga riset Pew, pada tahun 2015, dari sekitar 30 bandara besar di Amerika, 18 di antaranya, atau 60 persennya memiliki chapel atau ruang berdoa.

Kebanyakan tempat ini berupa satu ruang yang dapat dimanfaatkan oleh umat dari berbagai agama, biasa disebut sebagai interfaith chapel. Kapel pertama yang tersedia di bandara AS adalah kapel Our Lady of the Airways, yang dibuka pada tahun 1951 di Bandara Internasional Logan, Boston. Tempat ini pada mulanya ditujukan bagi mereka yang bekerja di lingkungan bandara.

Baca Juga: Gemas, Pemilik Pergi Liburan, Kucing Ini Masuk Koper dan Ikut ke Bandara

Ilustrasi bandara dI AS [Shutterstock]

Empat tahun kemudian, kapel berikutnya, Our Lady of the Skies, dibuka di bandara yang kemudian menjadi Bandara Internasional John F. Kennedy di kota New York. Sejak itu, semakin banyak pula bandara di berbagai penjuru AS yang menambahkan ruang hening semacam itu bagi karyawan maupun pengunjungnya.

Pesawat Delta Air Lines terlihat di landasan pacu di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington, Washington, Senin, 8 Agustus 2016.

Namun kenyataannya cukup banyak pengunjung bandara yang tidak mengira adanya ruang semacam itu. Ada pula yang karena membutuhkannya, namun harus bertanya dulu ke petugas bandara. Seperti yang terjadi pada Sri Lestari Tulastono, yang kerap bepergian untuk urusan pekerjaan maupun berlibur. Warga Maryland yang terbiasa tepat waktu sholat itu menyampaikan pengalamannya beribadah di sebuah kapel bandara di Charlotte, North Carolina.

"Saya bertanya ke petugas keamanan, apakah ada tempat untuk beribadah di sana. Kebetulan di sana ada chapel. Saya pikir pasti bisa dipakai untuk semua agama. Memang di sana welcome. Sepi, tempatnya seperti ruang meeting biasa. Ada meja, kursi, seperti di rumah, ada juga tempat kosong untuk menaruh mukena, sajadah. Untuk wudu, di toilet dekat situ. Karena sepi, bukan di ruang umum, jadi enak, bisa fokus sholat," ujar Sri seperti mengutip VOAIndonesia.

Meskipun disebut kapel, tempat yang biasa digunakan untuk beribadah oleh non-muslim, Sri melihatnya hal tersebut bukan merupakan masalah bagi mereka yang beragama lain untuk turut memanfaatkannya. Ruangan tersebut ditata seperti halnya ruang tamu di rumah yang dilengkapi meja dan kursi. Lalu apa saja fasilitas yang tersedia di ruang yang kira-kira cukup bagi lima orang untuk sholat berjamaah itu? Sri mengatakan, ada Kitab Suci Injil, juga gambar-gambar orang berdoa.

Baca Juga: Pesona Changi Airport, Tujuh Tahun Berturut jadi Bandara Terbaik Dunia

Di bandara di ibu kota, tepatnya di Bandara Internasional Dulles, interfaith chapel terletak di bagian dalam terminal keberangkatan. Tempat sholat umat Islam yang beralaskan karpet dan menempati sisi kiri ruangan itu dilengkapi dengan sajadah, tasbih, kitab suci Al-Quran serta buku-buku doa. Chapel ini buka 24 jam per hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI