Suara.com - Unik, Makna Tangan Kotor yang Dimiliki Perajin Batik di Pekalongan
Pekalongan, Jawa Tengah memang terkenal sebagai kota batik. Pasalnya kota ini menjual sekaligus membuat batik yang beragam jenisnya, seluruhnya adalah batik asli atau kain batik yang ditulis tangan maupun dengan cap.
Tapi siapa sangka, karena julukan inilah kota satu ini punya pandangan unik nan nyentik, di mana mereka yang bertangan kotor bisa mudah diberi hutang loh. Kok bisa?
"Kalau punya tangan kotor bisa berhutang di Pekalongan," celetuk Suroto, Penggiat Batik di Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu, (27/10/2019).
Baca Juga: OOTD ala Retno Marsudi, Menlu yang Suka Pakai Batik dan Tenun
Eits, bukan kotor sembarang kotor loh, menurut Suroto kotornya karena pewarna batik yang memenuhi tangannya. Mengingat tangan kotor berarti ia memiliki penghasilan sebagai pembatik dan mereka adalah orang-orang pekerja keras, jadi para pemberi hutang tidak perlu khawatir hutangnya takkan dibayar.
"Tukang kuli kerja, jadi sebenernya tukang yang punya profesi mewarna, karena itu profesi sendiri, karena dia punya keahlian meramu warna batik," ungkap Suroto.
Pemilik workshop dan outlet Batik Pohon itu juga mengatakan bukan berarti semua penduduk dipukul rata, ia hanya mencontohkan dengan kasus saja, karena biasanya para pembatik atau pewarna tidak punya gaji bulanan khusus. Jika memang ada, biasanya dibayar per minggu.
"Pola kerja orang di daerah itu dengan gaji yang tidak begitu besar, kemudian dengan pola gajian yang tidak bulanan. Memang sehariannya seperti itu (berhutang) tapi tidak selalu seperti itu, jadi becandaan aja," tutupnya seraya tersenyum.
Baca Juga: Wow, Mobil Mercedez milik Gitaris Padi ini bermotif Batik loh..