"Nah yang jadi masalah itu, boleh sebenernya digunakan hanya, biasanya orang tahu diri, ketika orang mengunjungi keraton. Ada satu acara, mungkin wisata sejarah ke Keraton, saya tahu diri, tidak akan pakai parang, karena menyamai levelnya raja," tuturnya.
"Yang buat kita harus jaga sikap adalah, supaya batik itu tidak diaplikasikan pada tempat yang tidak pantas," tutupnya.