Wisata Museum dan Makam Sunan Giri, Mitos Mengkudu yang Diburu Peziarah

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Kamis, 07 November 2019 | 20:00 WIB
Wisata Museum dan Makam Sunan Giri, Mitos Mengkudu yang Diburu Peziarah
Wisata Museum dan Makam Sunan Giri, Mitos Mengkudu yang Diburu Peziarah [Suara.com/Tovan Kumara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wisata Museum dan Makam Sunan Giri, Mitos Mengkudu yang Diburu Peziarah

Banyak peninggalan bersejarah dan arkeologi tentang sejarah Islam khususnya di Gresik yang terdapat di Museum Giri kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Bangunan berlantai dua yang berada di komplek wisata religi makam Sunan Giri itu menjadi salah satu gaya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun luar negeri.

Biasanya, wisatawan lokal yang berkunjung ke museum Giri juga berziarah ke makam Sunan Giri. Untuk mencapai makam Sunan Giri juga tidak terlalu sulit.

Baca Juga: Sumur Lubang Buaya, Saksi Bisu Tragedi G30S yang Kini Jadi Wisata Ziarah

Anda bisa menaiki kendaraan umum atau mobil pribadi. Komplek pemakaman sunan Giri berada di puncak Bukit Giri. Jadi Anda ingin menunju ke puncak bukit dan harus sedikit mendaki.

Museum Sunan Giri [Suara.com/Tovan]
Museum Sunan Giri [Suara.com/Tovan Kumara]

Selain menjadi kunjungan para peziarah, museum giri juga menjadi salah satu tujuan wisatawan mancanegara mulai dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, Jepang, Australia, Prancis.

Koleksi museum Giri lebih banyak berkaitan dengan peninggalan sejarah penyebaran Islam oleh Sunan Giri seperti Sajadah, Surban, Alquran kuno, pelana kuda, Rebana, keris Kalam Munyeng.

Ada juga koleksi hibah dari beberapa tempat di wilayah Gresik seperti Beduk kuno hibah dari masjid Manyar, Alquran dan Fragmen Alquran yang berbahan kertas dari Eropa dengan tinta dari Cina, Guci kuno dan lainnya ditempatkan di lantai dua.

Sedangkan koleksi yang tidak berkaitan dengan sejarah penyebaran islam Sunan Giri seperti fosil manusia purba, artefak kuno berada di lantai satu.

Baca Juga: Awalnya Mau Demo, Mahasiswa GMNI Malah Ziarah ke Makam Bung Karno

Nama museum Giri sendiri diberikan untuk mengenang salah satu tokoh walisongo penyebar Islam di wilayah Gresik dan sekitarnya yakni Sunan Giri yang mampu menjadikan Gresik menjadi sebuah kerajaan Islam Giri Kedaton juga kota bandar dagang dan pusat budaya pesisir hingga kini.

Saat ditemui Suara.com di museum Giri, Bambang Suprapto salah satu staff museum Giri mengatakan Museum Giri diresmikan pada 2003 sebagai tempat beberapa peninggalan sejarah dari Sunan Giri saat menyebarkan Islam di Gresik dan sekitarnya.

Tak hanya itu, museum ini juga sekaligus sebagai pengetahuan bagi masyarakat tentang sejarah Islam di kota Gresik.

Museum Sunan Giri [Suara.com/Tovan]
Museum Sunan Giri [Suara.com/Tovan Kumara]

Bambang melanjutkan selain Alquran kuno, Sajadah, Surban, pelana kuda, rebana dan lainnya peninggalan Sunan Giri, ada juga koleksi lain dari beberapa tokoh-tokoh penyebar agama Islam di wilayah kabupaten Gresik dan beberapa fosil manusia purba.

"Museum ini di resmikan pada tahun 2003, sebagai wadah untuk peninggalan sejarah dari Sunan Giri yang menyebarkan Islam di Gresik. Alquran kuno, Sajadah, Surban, pelana kuda, rebana dan lainnya peninggalan Sunan Giri, ada juga koleksi lain dari beberapa tokoh-tokoh penyebar agama Islam di wilayah kabupaten Gresik dan beberapa fosil manusia purba," ujar Bambang, beberapa waktu lalu.

Bambang menambahkan selain peziarah dan wisatawan domestik, ada juga wisatawan dari Malaysia, Singapura, Cina, Jepang dan Eropa seperti Prancis yang datang berkunjung ke museum dengan rata-rata pengunjung museum bisa mencapai 15 hingga 20 pengunjung perhari.

"Wisatawan mancanegara yang paling banyak berkunjung ke museum giri dari Malaysia, ada juga dari Singapura, Jepang, Tiongkok dan dua hari lalu ada pengunjung dari Prancis. Kalau lokal biasanya para peziarah makam wali songo," jelas Bambang.

Berburu Mengkudu, ada mitos apa mengkudu di makam Sunan Giri? Klik NEXT.

Kontributor : Tofan Kumara

Berburu Mengkudu

Ilustrasi mengkudu. (Shutterstock)
Ilustrasi mengkudu. (Shutterstock)

Peziarah yang datang ke makam Sunan Giri pada malam Jumat biasanya ramai, bahkan bisa menembus hingga ribuan orang.

Tak hanya datang dari Gresik atau Madura, tetapi berasal dari luar provinsi seperti Solo, Banten dan ada juga yang dari Kalimantan.

"Sungguh banyak peziarah yang datang ke makam Sunan Giri, mereka berdoa dan sambil mencari berkah. Sungguh mulia Sunan Giri, karena beliau yang menyebarkan agama Islam di sini," papar Bambang.

Di sekitar komplek pemakaman Sunan Giri juga terdapat pohon mengkudu. Entah siapa yang memulai, tapi para peziarah meyakini buah mengkudu tersebut berkhasiat mengobati beragam jenis penyakit, sehingga tak jarang para peziarah selalu memburunya.

Salah satu pengunjung museum asal Madura Maemunah Aliyah (21) mengaku senang dengan adanya museum Giri, banyak pengetahuan yang bermanfaat tentang sejarah penyebaran Sunan Giri yang salah satu Walisongo.

Museum Sunan Giri [Suara.com/Tovan]
Museum Sunan Giri [Suara.com/Tovan Kumara]

"Ya Alhamdulillah selain berziarah ke makam Sunan Giri, sekalian berkunjung ke museum, jadi tahu peninggalan sejarah dari Sunan Giri. Beliau kan salah satu walisongo. Saya juga membawa mengkudu untuk dimakan di rumah. katanya mengkudu di sini bisa untuk mengobati segala macam penyakit," kata Aliyah kepada Suara.com di Museum Giri.

Memang banyak yang datang ke makam Sunan Giri selain untuk berdoa juga untuk mencari buah mengkudu sebagai ikhtiar untuk mendapatkan keturunan.

Museum Giri diresmikan pada bulan Maret 2003 dibawah pengelolaan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga.

Awalnya, Museum Giri berada di jalan Pahlawan dekat dengan makam tokoh Wali Songo Maulana Malik Ibrahim. Kemudian oleh pemkab Gresik dipindah ke komplek makam Sunan Giri pada 2013.

Kontributor : Tofan Kumara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI