Suara.com - Wisata Museum dan Makam Sunan Giri, Mitos Mengkudu yang Diburu Peziarah
Banyak peninggalan bersejarah dan arkeologi tentang sejarah Islam khususnya di Gresik yang terdapat di Museum Giri kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Bangunan berlantai dua yang berada di komplek wisata religi makam Sunan Giri itu menjadi salah satu gaya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun luar negeri.
Biasanya, wisatawan lokal yang berkunjung ke museum Giri juga berziarah ke makam Sunan Giri. Untuk mencapai makam Sunan Giri juga tidak terlalu sulit.
Baca Juga: Sumur Lubang Buaya, Saksi Bisu Tragedi G30S yang Kini Jadi Wisata Ziarah
Anda bisa menaiki kendaraan umum atau mobil pribadi. Komplek pemakaman sunan Giri berada di puncak Bukit Giri. Jadi Anda ingin menunju ke puncak bukit dan harus sedikit mendaki.
Selain menjadi kunjungan para peziarah, museum giri juga menjadi salah satu tujuan wisatawan mancanegara mulai dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, Jepang, Australia, Prancis.
Koleksi museum Giri lebih banyak berkaitan dengan peninggalan sejarah penyebaran Islam oleh Sunan Giri seperti Sajadah, Surban, Alquran kuno, pelana kuda, Rebana, keris Kalam Munyeng.
Ada juga koleksi hibah dari beberapa tempat di wilayah Gresik seperti Beduk kuno hibah dari masjid Manyar, Alquran dan Fragmen Alquran yang berbahan kertas dari Eropa dengan tinta dari Cina, Guci kuno dan lainnya ditempatkan di lantai dua.
Sedangkan koleksi yang tidak berkaitan dengan sejarah penyebaran islam Sunan Giri seperti fosil manusia purba, artefak kuno berada di lantai satu.
Baca Juga: Awalnya Mau Demo, Mahasiswa GMNI Malah Ziarah ke Makam Bung Karno
Nama museum Giri sendiri diberikan untuk mengenang salah satu tokoh walisongo penyebar Islam di wilayah Gresik dan sekitarnya yakni Sunan Giri yang mampu menjadikan Gresik menjadi sebuah kerajaan Islam Giri Kedaton juga kota bandar dagang dan pusat budaya pesisir hingga kini.
Saat ditemui Suara.com di museum Giri, Bambang Suprapto salah satu staff museum Giri mengatakan Museum Giri diresmikan pada 2003 sebagai tempat beberapa peninggalan sejarah dari Sunan Giri saat menyebarkan Islam di Gresik dan sekitarnya.
Tak hanya itu, museum ini juga sekaligus sebagai pengetahuan bagi masyarakat tentang sejarah Islam di kota Gresik.
Bambang melanjutkan selain Alquran kuno, Sajadah, Surban, pelana kuda, rebana dan lainnya peninggalan Sunan Giri, ada juga koleksi lain dari beberapa tokoh-tokoh penyebar agama Islam di wilayah kabupaten Gresik dan beberapa fosil manusia purba.
"Museum ini di resmikan pada tahun 2003, sebagai wadah untuk peninggalan sejarah dari Sunan Giri yang menyebarkan Islam di Gresik. Alquran kuno, Sajadah, Surban, pelana kuda, rebana dan lainnya peninggalan Sunan Giri, ada juga koleksi lain dari beberapa tokoh-tokoh penyebar agama Islam di wilayah kabupaten Gresik dan beberapa fosil manusia purba," ujar Bambang, beberapa waktu lalu.
Bambang menambahkan selain peziarah dan wisatawan domestik, ada juga wisatawan dari Malaysia, Singapura, Cina, Jepang dan Eropa seperti Prancis yang datang berkunjung ke museum dengan rata-rata pengunjung museum bisa mencapai 15 hingga 20 pengunjung perhari.
"Wisatawan mancanegara yang paling banyak berkunjung ke museum giri dari Malaysia, ada juga dari Singapura, Jepang, Tiongkok dan dua hari lalu ada pengunjung dari Prancis. Kalau lokal biasanya para peziarah makam wali songo," jelas Bambang.
Berburu Mengkudu, ada mitos apa mengkudu di makam Sunan Giri? Klik NEXT.
Kontributor : Tofan Kumara