Suara.com - Bahereh Zare Bahari adalah ratu kecantikan asal Iran yang ketakutan pulang ke negaranya sendiri. Ya, wanita yang pernah mewakili Iran dalam ajang Miss Intercontinental di Filipina ini merasa terinitimidasi dengan sebuah tuduhan yang dilayangkan padanya.
Melansir Telegraph, Bahari yang pernah menempuh pendidikan di Filipina ini ditahan di Bandara Ninoy Aquino dan tak bisa masuk Filipina karena Iran memberikan peringatan merah interpol atas sebuah tuduhan.
Bahari sendiri mengaku tak pernah melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan. Namun, ia mengaku pernah jadi aktivis dan memberikan suaranya pada wanita-wanita yang tak mendapatkan haknya.
Khawatir akan keselamatannya di negara sendiri, Bahari kemudian mencari suaka Filipina agar ia tak kembali ke Iran.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun, Perempuan Iran Akhirnya Ramaikan Pertandingan di Stadion
"Mereka bisa membunuhku," ujar Bahari yang gelisah jika dirinya dideportasi dari Filipina.
Pihak Filipina sendiri menahan Bahari karena mendapat peringatan terkait kasus kejahatan tertunda di Iran yang kemungkinan terjadi di Filipina. Namun menurut data di Filipina, riwayat Bahari cukup baik tanpa ada catatan kriminal apapun.
Ratu kecantikan satu ini kemudian menduga semua persoalan muncul ketika ia mengikuti ajang Miss Intercontinental. Saat itu, ia mengibarkan poster Reza Pahlavi, mantan Putra Mahkota yang terasingkan.
Reza Pahlavi juga dikenal sebagai salah satu pengkritik pemerintahan Islam di Iran.
"Aku menggunakan fotonya di panggung untuk menyuarakan orang-orang di negaraku karena semua media dan berita tidak memedulikan orang-orangku," ujarnya.
Baca Juga: Dikritik karena Berjerawat Parah, Ratu Kecantikan Ini Tetap Percaya Diri