2. Belum jalan demand dan supply
Belum adanya Perencanaan Tenaga Kerja sektor pariwisata yang berisikan kebutuhan (demand) dan ketersediaan (supply), padahal program utama presiden adalah di bidang Sumber daya Manusia.
3. Daya saing rendah dari negara ASEAN
"Indeks Daya Saing Pariwisata kita yang masih rendah dari negara ASEAN terutama beberapa sub indeks sangat rendah yaitu: Health & Hygiene, Environmental Sustainability, Tourist Service Infrastructure, Safety & Security, ICT Readiness," lanjut Prof Azril.
Baca Juga: Pesona Make Up Natural Gista Putri, Istri Menteri Pariwisata Wishnutama
4. HDI Rendah
Human Development Indeks (HDI) yang masih rendah dari negara ASEAN yaitu Singapore, Malaysia, Thailand, Philippine dan sama peringkatnya (peringkat 116) dengan Vietnam.
5. HCI Rendah
Human Capital Index (HCI) sangat rendah (peringkat 87) terbawah dari negara ASEAN yaitu Singapore, Vietnam, Malaysia, Thailand dan Philippine.
Menurut Prof Azril, ini adalah PR yang berat adalah membenahi destinasi dan event pariwisata yang tidak menjadi fokus sebelumnya, karena Quantity Tourism harus degeser menjadi Quality Tourism.
Baca Juga: Kharisma Wishnutama Sang Menteri Pariwisata, Idola Bagi Barista
"Sangat tergantung dari kepiawaian beliau untuk menggeser pariwisata kita. Masukan saja, ya segera formulasikan segera Sektor Pariwisata, Susun segera Perencanaan Tenaga Kerja sektor Pariwisata, Fokus pada Daya Tarik Pariwisata kita (Visitor Attraction) yaitu Keunikan (Uniqueness) dan Keotentikan (Authenticity), artinya menggeser fokus dari Quantity Tourism menjadi Quality Tourism," pungkas Prof Azril.