Suara.com - Kejujuran dan keterbukaan menjadi fondasi penting dalam menjalani hubungan asmara. Namun, bagaimana tentang hubungan Anda di masa lalu? Perlukah mengungkapkan semuanya kepada pasangan baru?
Riwayat asmara di masa lalu kerap dianggap sebagai topik obrolan sensitif. Banyak yang sebenarnya merasa tidak nyaman membahasnya.
Mengakui jumlah mantan pacar mungkin masih biasa. Namun jika topiknya khusus menyangkut riwayat aktivitas seks, kekerasan dalam hubungan, dan masalah-masalah rentan lain, rasanya itu jauh lebih berat.
Anda mungkin khawatir pembahasan ini dapat menyinggung perasaan pasangan, membuatnya minder, atau justru mengubah pandangannya terhadap diri kita. Namun jika tidak dibahas, perkara tertentu bisa mengganjal di benak karena Anda merasa merahasiakan sesuatu dari pasangan.
Baca Juga: Mengapa Wanita Sering Ungkit Masa Lalu saat Bertengkar? Ini Alasannya
Lalu, perlukah membahas hubungan asmara di masa lalu dengan pasangan baru, termasuk menyangkut pengalaman traumatis? Jawabannya tetap ada di tangan Anda. Bisa iya, bisa juga tidak
Melansir Hellosehat, pada dasarnya itu bukan hal yang bisa dipaksakan. Namun, Anda juga harus siap dengan segala konsekuensinya, terlebih jika masa lalu Anda tak cukup "bersih".
Menurut Tyra S. Gardner, Ph.D, psikoterapis dan terapis hubungan, keterbukaan bisa memperkuat ikatan batin Anda dan pasangan dalam jangka panjang.
Di lain sisi, ada juga risiko yang mungkin perlu dipertimbangkan. Ketika menceritakan semua keburukan Anda di masa lalu, mungkin pasangan baru Anda tidak bisa menerimanya dengan baik.
Mungkin bakal ada perubahan dalam caranya memandang atau memperlakukan Anda. Ada kemungkinan juga dia memertimbangkan ulang kelanjutan hubungan karena merasa keberatan dengan masa lalu Anda.
Baca Juga: Susah Move On, 5 Zodiak Ini Masih Dihantui Masa Lalu
Jika Anda memutuskan untuk jujur pada pasangan soal hubungan masa lalu, temukan waktu yang tepat untuk membicarakannya. Saat dia menanyakannya langsung, ajak pasangan duduk bersama dalam kondisi tenang dan nyaman. Setelah itu, perlahan ceritakan apa yang ingin Anda bagi padanya.