Suara.com - Terbukanya pasar kosmetik kini menjadi peluang bagi masyarakat yang tertarik bermain di industri kecantikan. Bisnis kecantikan pun kini menjadi trend. Tak ayal, menjadi beautypreneur sukses kini menjadi impian banyak orang.
Didukung dengan jumlah penduduk Indonesia yang saat ini tercatat sebanyak 267 juta jiwa, serta demografi populasi perempuan mencapai 130 juta jiwa dan sekitar 68 persen merupakan usia produktif, maka ini menjadi sasaran pelaku bisinis untuk memasarkan produknya. Munculnya berbagai merek lokal di pasar kosmetik Indonesia juga menunjukkan antusias masyarakat yang tinggi terhadap industri ini.
Bagi Anda yang tertarik ingin menjadi beautypreneur, agaknya tak sulit memulai usaha di industri kecantikan. PT. Nose Herbalindo hadir sebagai mitra untuk membantu Anda yang ingin menjadi beautypreneur. Mari simak ulasan Suara.com tentang seluk beluk bisnis kecantikan dari 3 beautypreneur.
Irvyn Wongso, Founder & CEO Innertrue
Baca Juga: Jajal Bisnis Kecantikan, Yenny Wahid Luncurkan Kosmetik Halal
Sebagai pengusaha yang memiliki aneka lini bisnis, Irvyn Wongso menceritakan bahwa menggeluti bisnis ini tidaklah mudah. Apalagi kalau pebisnis bukan orang yang dekat dengan dunia kecantikan. Tapi di mana ada kemauan pasti ada jalan.
Ketertarikannya menggeluti bisnis kecantikan berawal dari kesadaran merawat kesehatan kulit wajah, Irvyn resah karena tidak menemukan produk perawatan kulit yang dapat mencocokkan dengan kulit manusia, yang ada hanya cocok atau tidak.
Mulai dari itu, sebelum 2017, ia bekerja sama dengan Nose untuk melakukan riset guna menemukan produk yang ia impikan. Timnya menemukan kandungan yang dapat menyesuaikan dengan kulit si pemakai. Ia mengklaim produknya Smart Skin Care, Smart People yang mendeskripsikan produk perawatan kulit pintar.
Pada 2017 ia memulai dengan investasi miliaran rupiah. Kemudian pada 2019 secara resmi merek skin care Innertrue diluncurkan berupa lima jenis, yaitu serum, toner, cleansing, essence, dan gel cream. Produk tersebut dijual mulai dari harga Rp 100 ribuan hingga Rp 220 ribu.
Innertrue menyasar segmen perempuan dan pria berusia 20-40 tahun. Menurut Irvyn, saat ini, Innertrue sudah dipasarkan melalui eCommerce serta melalui reseller Innertrue yang telah tersebar di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Vakum di Hiburan Bekas Pemain Tersanjung Ini Lirik Bisnis Kecantikan
Sebagai pendatang baru, Irvyn memilih strategi influencer marketing untuk memperkenalkan Innertrue ke masyarakat. Misalnya, dengan menggandeng beauty influencer Tasya Farasya. Innertrue juga menggunakan media sosial untuk memasarkan produknya.
Banyu Raditya, Chief Executive Officer Maska
Menyadari produk perawatan kecantikan instan amat dibutuhkan oleh sebagian besar perempuan di perkotaan, Banyu Raditya terpikir untuk menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Kondisi cuaca dan polusi udara membuat perempuan dan laki-laki mencari produk perawatan kulit yang instan. Mereka butuh pelembab yang menutrisi kulit dan pencerah kulit. Hal itulah yang mendasari munculnya Maska, produk hasil kerja sama perusahaan yang melayani pembuatan produk kecantikan. Skin care Maska terdiri dari Instan Brightening, Hydrogel Eyepatch, dan Sheet Mask.
Untuk menjadi pengusaha di industri kecantikan, Banyu meyakini bahwa setiap produk yang akan dilahirkan harus memiliki ciri dan keunggulan. Untuk produknya, Banyu memasukkan kandungan ekstrak bahan alami di setiap produk.
Esktrak tumbuhan seperti licorice, ekstrak buah beet, ekstrak algae, ekstrak bunga chamomile, dan ekstrak tumbuhan pegagan adalah bahan alami yang ada di dalam varian produknya. Ia pun beriniasiatif untuk membuat packaging yang eyecathing guna menarik minat calon konsumen
Berdasarkan data potensi pasar millenial dan mature yang masih besar serta produk yang sangat sesuai dengan pasar tersebut, Banyu optomis Maska dapat bersaing di industri kecantikan.
Sekar Rizky, Owner SKR Secreat
Sebagai wanita yang dulunya meniti karier di perusahaan minyak dan gas bumi, Sekar Rizky sangat suka melakukan perawatan kulit. Berbagai produk kecantikan tertarik untuk ia coba. Ternyata Sekar memiliki passion kuat di bidang kecantikan.
Di luar pekerjaanya, ia mencoba, merasakan, dan kerap mencari produk-produk kecantikan yang terbaik. Hingga suatu ketika Sekar ingin sekali menjajal bisnis ini. Dengan melakukan berbagai riset mendalam bersama orang yang ahli di bidangnya, Sekar memutuskan bekerja sama dengan perusahaan pembuat produk kecantikan. Dari modal yang ia miliki secara meteri, Sekar mendirikan merek skin care SKR Secreat.
"Ini bukan bisnis coba-coba. Saya serius melakukan bisnis ini. Meski knowlegde saya tentang industri ini nol, saya optimis skin care masih menjadi produk yang diminati, ditambah waktu itu seminar BUMN disampaikan pula bahwa skin care adalah bisnis yang kini sedang booming," katanya.
Menurut Sekar, selain uang, modal yang harus disiapkan untuk memulai bisnis ini adalah ilmu. Jadi harus banyak belajar tentang industri kecantikan, kemudian keunggulan produk. Produk Sekar keunggulannya adalah cocok untuk semua jenis kulit.