Suara.com - Pada bulan Mei, rumah mode mewah Prada mengumumkan bahwa merek tidak akan lagi menggunakan bulu hewan dalam produksinya. Menunjukkan komitmen, belum lama ini Prada merilis kembali tas berbahan nilon namun lebih ramah lingkungan yang dinamai Re-Nylon.
Seperti dilansir dari Refinery 29, tas bersiluet ikonik yang ramah lingkungan ini dibuat dengan nilon baru yang progresif, yakni Econyl.
Econyl terdiri dari 100% serat yang diregenerasi dari jaring ikan dan limbah nilon.
Seluruh koleksi diproduksi dari bahan yang ramah lingkungan. Tak lupa koleksi menampilkan interpretasi ulang yang apik dari logo segitiga khas Prada yang kita semua kenal dan idamkan.
Baca Juga: Converse "Musenshoku", Sneakers Bernuansa Vintage nan Ramah Lingkungan
"Tujuan utama kami adalah mengubah semua nilon Prada menjadi Re-Nylon pada akhir tahun 2021," kata Lorenzo Bertelli, Kepala Pemasaran dan Komunikasi Grup Prada.
"Proyek ini menyoroti upaya berkelanjutan kami untuk mempromosikan bisnis yang bertanggung jawab. Dan koleksi ini akan memungkinkan kami memberikan kontribusi dan membuat produk tanpa menggunakan sumber daya baru," tambahnya.
Terdapat 6 model klasik dalam koleksi Re-Nylon, yakni belt bag, shoulder bag, a tote, duffle, da dua Prada backpacks.
Peluncuran koleksi Re-Nylon ini juga dilengkapi dengan serangkaian video atau webseries "What We Carry" bekerja sama dengan National Geographic.
Video tersebut memamerkan proses-proses mutakhir di balik Re-Nylon produksi Re-Nylon. Ditunjukkan beberapa proses daur ulang kimia depolimerisasi rumit, yang digunakan untuk mengubah berton-ton limbah menjadi kualitas murni, memelopori benang Econyl baru.
Baca Juga: Ramah Lingkungan, Coca Cola Ciptakan Botol Daur Ulang dari Sampah Laut