Suara.com - Rayakan Indentitas Indonesia, Jakarta Fashion Week 2020 Resmi Dibuka
Gelaran fesyen bergengsi di Tanah Air, Jakarta Fashion Week 2020 resmi dibuka Selasa, 22 Oktober 2019.
Berlangsung di Senayan City hingga 28 Oktober 2019 mendatang, tercatat akan ada lebih dari 75 fesyen show yang menampilkan karya sebanyak 270 label dan desainer baik nasional maupun internasional.
"Keberadaan JFW membawa dinamika young label menjadi established. Dari 10 tahun yang lalu, tumbuh
beberapa label dan juga kita lihat tidak hanya di JFW tetapi kita bisa melihat landscape fesyen yang semakin membanggakan," kata Chairwoman JFW, Svida Alisjahbana dalam acara pembukaan JFW.
Akan ada berapa nama desainer dan label yang patut dinanti diantaranya adalah Toton, Peggy Hartanto, BYO, Major Minor, Sean Sheila, Reves Studio, Danjyo Hiyoji, Rani Hatta, PVRA, Albert Yanuar, Novita Yunus, Friederich Herman, Bateeq, ATS The Label, Cotton Ink, Eri Dani, alex(a)lexa, Jenahara, hingga Oscar Lawalata, Natalia Kiantoro.
Baca Juga: Cuma Lulusan SMK, Desainer Muda Ini Gelar Fashion Show di Paris
Adapum mitra internasional yang turut memperkaya konten Jakarta Fashion Week tahun ini adalah British
Council, Japan Fashion Week Organization, Korea Model Association, dan Korea Creative Content
Agency. British Council akan menghadirkan Intoart yang akan berbagi panggung dengan Cotton
Ink. Sementara Japan Fashion Week akan menggandeng Enharmonic Tavern, Rieka Inoue, dan Yoakeh. Desainer Seokwoon Yoon dan SETSETSET akan mengisi acara untuk Korea Creative Content Agency.
Jakarta Fashion Week 2020 juga menjadi bagian dari Indonesia Creative Week, sebuah gerakan kolaboratif yang mendukung perkembangan industri kreatif Indonesia, bersama dengan Brightspot, Ideafest, dan Jakarta Culinary Feastival.
Hal ini selaras dengan misi Jakarta Fashion Week tahun ini untuk #MerayakanIndonesia dengan segala keunikan dan esensinya.
Di pagelaran ini JFW merayakan potensi kreatifitas Indonesia, keberagaman talenta Indonesia, tidak melupakan pula merayakan berbagai variasi intepretasi fusi antara warisan budaya Indonesia dengan kultur dunia serta merayakan kembali identitas Indonesia sebagai sebuah kebanggaan, dan bukan sebagai sumber polemik atau permusuhan.