Wayan Suweja menjelaskan bagaimana tumpukan limbah kotoran babi dan sapi dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Pertama, kotoran babi dan sapi dimasukkan ke dalam sebuah alat yang disebut mixer. Kotoran hewan tersebut dicampur air dengan komposisi 1 banding 1 untuk kotoran sapi, dan 1 banding 1.5 untuk kotoran babi.
Setelah itu, campuran kotoran babi dan sapi tadi diaduk dan dimasukkan ke dalam alat yang disebut digester biogas. Digester biasanya dibuat di dalam tanah seperti septic tank yang berfungsi menampung gas.
Gas yang ditampung, lalu dialirakan lewat pipa dan dialirkan ke satu kompor. Dengan 20 kg kotoran, biogas yang dihasilkan dapat digunakan untuk memasak selama empat jam nonstop.
Baca Juga: Catat! Wisata Bali Masih Aman Meski Gunung Agung Berbahaya