Lakukan Riset Mandiri
Setelah memilih dan melakukan konsultasi dengan kontraktor, Anda akan menerima penawaran untuk biaya renovasi dari mereka. Untuk menghindari mark up atau penggelembungan harga, Anda perlu melakukan riset mandiri khususnya harga-harga material yang rentan untuk digelembungkan. Lakukan riset mengenai harga jasa kontraktor yang bisa menjadi dasar untuk melihat apakah harga jasa yang ditawarkan masuk akal atau ada potensi digelembungkan.
Terapkan Prinsip Reuse, Reduce, Recycle
Esensi dari renovasi memang memperbarui apa yang sudah usang atau rusak, namun tidak ada salahnya menerapkan prinsip 3R (Reuse, Reduce, and Recycle), khususnya terkait dengan furnitur dan perabotan. Apabila masih bisa diperbaiki dengan harga yang lebih murah daripada membeli baru, buat apa membuang-buang uang untuk membeli yang baru. Selain memperbaiki, Anda juga bisa menyegarkan tampilan furnitur-furnitur yang awalnya ingin diganti atau dibuang.
Baca Juga: Renovasi Rumah, Begini Desain Kamar Anak Raditya Dika
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan Anda bisa melakukan efisiensi biaya dan anggaran renovasi lebih lagi. Penghematan sekecil apapun pasti akan sangat berarti dan bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain atau dikembalikan ke dana darurat atau tabungan.
Artikel terkait:
Tetap dalam Budget, Ketahui 6 Cara Menghitung Biaya Renovasi Rumah Sederhana
Apa Saja yang Harus Diperhatikan Saat Renovasi Rumah Type 36?
Bata Merah, Batako Press, dan Bata Ringan, Apa Bedanya?
Published by Dekoruma |
Baca Juga: Manfaat Renovasi Rumah, Bikin Keluarga Lebih Harmonis