"Tagline kita trully Indonesian hospitality, jadi kalau kita di Batam memiliki sentuhan Batam, begitu pula di Lombok, Kupang dan Gorontalo. Jadi memang sentuhan lokal kita pakai, seperti hiasan di hotel. Interior kita utamakan kearifan dan kebudayaan lokal," paparnya panjang lebar.
Mengusung kearifan dan budaya lokal ditambah merek lokal dengan dukungan SDM lokal, menurut Jusuf Sawirin, akan semakin fantastis. Mengapa? Karena, SDM dalam negeri dalam hal-hal tertentu menurut dia lebih unggul dari asing.
"Tenaga asing bahasa Inggrisnya memang lebih fasih dan mereka punya atention to detail. Mereka itu detail kepada hal-hal kecil operasional mereka sangat detail dan disiplin, kita bisa belajar semua itu. Tapi soal skill, kemampuan, kita lebih bagus. Misalnya, service kita jauh lebih bagus, karena orang Indonesia terkenal ramah tamah, pelayanannya juga," paparnya panjang lebar.
Perlu diketahui, Prasanthi Hotels & Resorts hingga kini mengelola lebih dari 10 hotel yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, seperti Maqna hotel di Gorontalo, Hotel On The Rock di Kupang, Antero Hotel Jababeka di Jawa Barat, Idoop Hotel di Lombok.
Baca Juga: Punya Harta Rp 63 Triliun, Ini yang Dilakukan Dato Sri Tahir saat di Hotel
Ada juga Santorini Beach Resort di Gili Tarawangan, La Lucia Boutique Hotel di Belitung, D'cozie Hotel di Jakarta, dan Voxstay Karawang, Jawa Barat. Ditambah 3 unit hotel dijadwalkan beroperasi pada 2019. Ini artinya akan menambahkan jumlah kamar yang di miliki Prasanthi Hotels & Resorts yang sekarang berjumlah total 1.072 kamar di seluruh Indonesia.