Inspiratif, Abadikan Bekas Luka Pasien Kanker untuk Penelitian

Selasa, 15 Oktober 2019 | 12:50 WIB
Inspiratif, Abadikan Bekas Luka Pasien Kanker untuk Penelitian
Perempuan kampanye melawan kanker. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Saya hidup dengan kanker stadium 4, tetapi Anda tidak akan mengetahuinya jika Anda melihat saya di jalan. Bagi saya, ini tidak didefinisikan oleh kanker saya, saya ingin dilihat sebagai perempuan, dan ya, kadang-kadang saya masih ingin terlihat seksi," ujar Deborah.

Melakukan pemotretan untuk Stand Up To Cancer ini, ;anjut Deborah sangat memberdayakan. Bekas luka yang kadang-kadang memengaruhi kepercayaan dirinya, membuatnya belajar untuk menghargai tubuhnya sendiri apa adanya.

Sama seperti Deborah, hal ini juga dialami Tasha Jilka, 27 tahun, dari Leicester. Dia didiagnosis menderita neuroblastoma pada 2010, dan penyakit ini telah memengaruhi wajah dan hidungnya.

"Saya didiagnosis menderita kanker tepat sebelum ulang tahun ke 18 saya dan ini secara besar-besaran memengaruhi kepercayaan diri saya. Kanker saya telah benar-benar mengubah wajah saya, jadi itu bukan sesuatu yang bisa saya sembunyikan," dia menjelaskan.

Namun, kini Tahsa mengaku selama sembilan tahun terakhir dirinya menggunakan wajahnya sebagai simbol kekuatan, sesuatu yang menunjukkan semua yang sudah ia alami.

Mark Douglas (Doug), dari London, hidup dengan kanker tiroid, Dia mengisahkan jika dirinya didiagnosis menderita kanker ketika berusia 30 tahun dan hal ini memberikan dampak psikologis pada dirinya dan keluarganya dengan sangat besar.

"Saya memiliki bekas luka di leher saya dari operasi, tetapi perubahan fisik utama bagi saya adalah bagaimana itu mengubah suara saya, yang hampir seperti bekas luka yang tak terlihat. Saya sangat senang menjadi bagian dari proyek ini untuk Stand Up To Cancer, karena penyakit ini datang dalam segala bentuk dan ukuran dan saya ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa kita semua bisa menentang dengan cara kita sendiri," kata dia.

Proyek Stand Up To Cancer mendanai penelitian kanker yang menyelamatkan jiwa. Hingga saat ini, kampanye tersebut telah mengumpulkan lebih dari 62 juta Pound Sterling atau sekitar Rp 1,1 triliun untuk mendanai 52 uji klinis dan proyek, yang melibatkan lebih dari 11.000 pasien.

Baca Juga: Penelitian: Lansia yang Berjalan Lambat Berisiko Idap Penyakit Serius

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI