Oufit ini mempresentasikan kekayaan corak dan motif yang masih dikagumi sampai saat ini. Mulai dari motif klasik, geometric, dan motif pengulang. Untuk pinggiran skirt, Diana membuat khusus detail motif Sulur Gringsing menggunakan teknik lasercut dari pilihan bajan soft leather berwarna gold yang dibordir halus. Pemilihan siluet dan cutting pada skirt adalah double high slit yang memperanggun siluet dari nasional costume ini.
Sedangkan Le Ciel Design melakukan riset yang mendalam tentang perhiasan di jaman Majapahit dan hal-hal detail dari sosok Dewi Rengganis yang menjadi inspirasi dalam mendesain aksesoris tersebut. Le Ciel Design mendesain enam macam aksesories yaitu mahkota, kalung, sepasang gelang, giwang, sabuk, dan aksesories di perggelangan tangan berupa peta Indonesia dan pura.
Hal-hal pokok yang menjadi fokus desain ini yaitu detail ukiran yang sangat kentara, guratan-guratan perhiasan di logam yang sangat jelas karena pada jaman kuno semua pembuatan dilakukan secara manual, cangkang batu yang masih bergerigi dan tidak halus dan batu yang dipakai tidak sama dengan banyak batu seperti sekarang yang dibuat dari mesin.
Semua terwujud dengan berbagai macam teknik kerajinan logam punching, forming, soldering, stone setting, dan casting. Dengan menggunakan beberapa campuran metal dari kuningan dan tembaga yang dimix sesuai proses yang dibutuhkan.
Baca Juga: Jolene Marie Rotinsulu Siap Bersaing di Miss International 2019
Untuk batu, Le Cie memakai batu syntehic emerald yang merupakan warna kesukaan Dewi Rengganis. Dalam pembuatannya, juga menerapkan fashion tech berupa penggabungan antara art, fashion, dan teknologi.
Penasaran, dengan kostum nasional Jolene di ajang Miss Internasional nanti? Nantikan malam grand finalnya!