Buzzer Politik Lagi Hits, Apa Bedanya dengan Influencer, Endorser, dan KOL?

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 14 Oktober 2019 | 12:17 WIB
Buzzer Politik Lagi Hits, Apa Bedanya dengan Influencer, Endorser, dan KOL?
Ilustrasi buzzer. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Key Opinion Leader (KOL)

Bedanya Buzzer, Influencer, Endorser, dan KOL. (Shutterstock)
Bedanya Buzzer, Influencer, Endorser, dan KOL. (Shutterstock)

KOL adalah penyambung sebuah brand kepada followers-nya. Itu sebabnya, KOL biasanya dipilih seseorang yang punya peminatan sama dengan produk yang akan diperkenalkannya. Misal, jika produk yang akan diusung adalah kosmetik, maka KOL yang dipilih biasanya adalah seorang beauty blogger.

Sedikit mirip dengan influencer, yaitu sama-sama bertindak memengaruhi atau menggiring opini publik tentang suatu produk, sosok KOL haruslah lebih 'real'dibandingkan influencer. Jika influencer lebih eksis di media sosial melalui konten-konten online-nya untuk memengaruhi followers, KOL harus hadir di tengah-tengah followers untuk meyakinkan mereka karena orang mengidentifikasi mereka secara personal dengan melihat kesehariannya. Misalnya, artis yang sudah punya anak dipilih menjadi KOL sebuah brand baju anak.

Buzzer

Bedanya Buzzer, Influencer, Endorser, dan KOL. (Shutterstock)
Bedanya Buzzer, Influencer, Endorser, dan KOL. (Shutterstock)

Tujuan utama para buzzer ini membuat 'kegaduhan', seperti halnya suara lebah yang berdengung (buzzzzz.....). Cara yang mereka gunakan adalah dengan menyampaikan serangkaian informasi berulang-ulang.

Buzzer ini bisa siapa saja, karena mereka tidak ditugaskan untuk meyakinkan para followers. Tugas mereka hanya menyampaikan informasi sebanyak-banyaknya dan membuat orang aware dengan informasi yang terus-menerus dibagikan tersebut. Tak jarang, demi menyebarkan konten secara masif, seorang buzzer melakukan cara-cara ekstrim misalnya membuat akun anonim sebanyak-banyaknya di media sosial.

Idealnya, buzzer ini bisa direkrut untuk mempromosikan makanan atau restoran baru, lokasi wisata, sampai isu politik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI