Suara.com - Monumen yang jadi simbol kota Kediri ini terletak di antara lima persimpangan jalan yang menghubungkan Kediri, Pare, Pagu, Wates dan Gurah. Masyarakat setempat menyebutnya Monumen Simpang Lima Gumul.
Melihat Monumen Simpang Lima Gumul, tak sulit kita mengakui betapa identiknya situs ini dengan Arc de Triomphe di Paris, Prancis.
Membutuhkan waktu lima tahun membangun monumen ini hingga diresmikan pada tahun 2008.
Tak tanggung-tanggung, pembangunannya diperkirakan menggelontorkan dana senilai Rp 300 miliar.
Baca Juga: Wisata Sejarah: Menelusuri Misteri Pulau Onrust yang Instagramable
Dibangun di atas lahan seluas 37 hektar, bangunan Monumen Simpang Lima Gumul menjulang setinggi 25 meter dengan luas bangunan 804 meter persegi.
Di sisi kiri dan kanan monumennya yang kokoh, terpahat 16 relief yang menceritakan sejarah kabupaten Kediri.
Konon, latar pembuatan monumen ini terinspirasi dari cita-cita Raja Jongko Joyoboyo, penguasa abad 12 yang ingin menyatukan lima wilayah di kabupaten Kediri.
Bertolak tak jauh dari monumen ini kita dapat menemukan beragam fasilitas macam gedung serba guna, gedung pemerintahan, bank daerah, terminal bus antar kota, Pasar Tugu, hingga wahana wisata macam Water Park Gumul dan Paradise Island.
Baca Juga: Wisata ke Turki, Mayangsari Nikmati Indahnya Cappadocia Lewat Balon Udara