Wisata Sejarah: Menelusuri Misteri Pulau Onrust yang Instagramable

Minggu, 13 Oktober 2019 | 08:00 WIB
Wisata Sejarah: Menelusuri Misteri Pulau Onrust yang Instagramable
Kompleks pemakaman Belanda di Pulau Onrust, menyimpan sejuta kisah mistis tentang Maria van de Velve. (Suara.com/Dini Afrianti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kompleks Pemakaman dan Bangunan Belanda
Selain dijadikan barak haji, pulau ini juga pernah beralih fungsi menjadi tempat persinggahan dan gudang penyimpanan rempah-rempah pemerintah Belanda untuk diperjualbelikan di negara asalnya. Jadi jangan heran jika di beberapa tempat terlihat bangunan tua khas Belanda selayaknya rumah dan gereja.

Kompleks Makam Belanda di Pulau Onrust. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Kompleks Makam Belanda di Pulau Onrust. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Saat melipir sedikit ke belakang, ada sebuah kompleks pemakaman Belanda. Sebanyak 42 jenazah konon dimakamkan di sana. Tapi sayangnya, hanya ada 4 nama yang berhasil diidentifikasi.

Salah satu nama itu adalah Maria van de Velve, perempuan Belanda yang pernah tinggal di pulau Onrust bersama kekasihnya, sebelum konon katanya Maria membunuh dirinya sendiri karena sang kekasih yang tak kunjung kembali.

Arwah Maria konon masih mendiami pulau Onrust dan tidak sungkan mengganggu bagi mereka yang tidak sopan dan kurang berhati-hati. Perawakan Maria disebutkan sangat cantik dan kerap menampakkan diri dengan busana merah.

Baca Juga: Pulau Onrust dan Cipir, Tempat Asal Mula Predikat Haji Melekat

Ada Peninggalan Jepang Juga

Penjara Belanda di Pulau Onrust. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Penjara Belanda di Pulau Onrust. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Setelah Belanda hengkang dari Indonesia, lalu bergantilah Jepang menjajah. Nah, di pulau ini, peninggalan Jepang juga cukup banyak, seperti penjara dan terowongan yang menembus bawah laut.

Penjara ini punya empat ruangan yang terbagi menjadi ruang interogasi, gladiator, negosiasi, dan ruang sumpah. Sayangnya, pengunjung sudah tidak diperbolehkan masuk, karena pondasi dan bangunan yang cukup membahayakan.

Uniknya, pada zaman pemerintahan Belanda di abad 19, gedung tersebut belum berfungsi sebagai penjara. Namun ketika Jepang masuk, barulah bangunan itu beralih fungsi sebagai penjara.

Terowongan bawah tanah di Pulau Onrust. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Terowongan bawah tanah di Pulau Onrust. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Sebelum sampai di penjara, kita akan menemui sebuah lubang yang kini sudah ditutup dan dulunya berfungsi sebagai terowongan bawah tanah yang bisa menembus ke empat pulau, yakni pulau Cipir, Kelor, Onrust, dan Kota Tua atau dulu dikenal Batavia. Terowongan ini disebut-sebut sudah ada sejak abad ke-17 pada masa awal Belanda menjajah Indonesia.

Baca Juga: 5 Pesona Pulau Cipir yang Indah Namun Menyimpan Misteri

Berikutnya: Makam pemberontak yang kontroversial

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI