Hari Binatang Sedunia, Ini Tanda Mata Hamish Daud untuk Binatang Laut

Vania Rossa Suara.Com
Sabtu, 12 Oktober 2019 | 08:09 WIB
Hari Binatang Sedunia, Ini Tanda Mata Hamish Daud untuk Binatang Laut
Tanda Mata Hamish Daud untuk Hari Binatang Sedunia. (Suara.com/Aflaha Rizal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memperingati Hari Binatang Sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Oktober lalu, SGE (Sorak Gemilang Entertainment) Live dan IOP (Yayasan Indonesian Ocean Pride) berkolaborasi dan meminta masyarakat saling membantu untuk menjaga keberlangsungan hidup binatang laut dari ancaman kepunahan. Edukasi ini dilakukan melalui kegiatan eksplorasi dan kolaborasi seni digital di TeamLab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Lives, serta penghimpunan donasi bagi IOP melalui penjualan tanda mata bergambar ikan laut yang dibuat oleh Hamish Daud, selaku pendiri IOP.

Pesan-pesan saat Hamish Daud dan juga Mervi Sumail pada saat konferensi pers, mengatakan bahwa keberlangsungan binatang penting bagi anak-anak masa depan, juga penting bagi perkembangan laut dan binatang laut yang sudah punah melalui akuarium digital.

“Ini gerakan bukan buat saya, tapi ini untuk semua, demi keselamatan laut,” ungkap Hamish Daud.

Baca Juga: Penelitian Mengungkap Hewan Laut Misterius di Gurun Sahara

Dijuluki sebagai Marine Mega-Biodiversity terbesar di dunia, laut Indonesia menjadi rumah bagi 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies biota terumbu karang. Meski begitu, dalam surat siaran pers, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI menetapkan ada lima belas spesies binatang laut yang saat ini dalam keadaan terancam punah dan butuh perlindungan, yaitu: Hiu (Paus, Martil, Appendix CITES, Koboi, Layan, Gergaji), Pari (Manta, Gergaji), Paus (Biru, Bersiri, Bongkok), Penyu (Hijau, Tempayan, Sisik, Ridel, Pipih, Belimbing, Labi-labi), Kuda Laut (Eko Duri, Kuda Bargibanti, Trimaculatus, Denise, Spinosisimus), Dugong, Arwana (Super Red, Irian), Kima (Tapak Kuda, Cina, Kurnia, Selatan, Raksasa), Terubuk, Banggai Cardinal Fish, Karang Hias, Bambu Laut, Lola, Cucut Lanjaman, dan Napoleon.

Hamish Daud juga mengatakan, “Indonesia adalah negara kepulauan dengan luas lautan mencapai 70 persen dari total luas wilayah. Laut Indonesia adalah masa depan bagi pembangunan kesejahteraan bangsa, karena menyimpan potensi ekonomi yang besar, serta rumah bagi beraneka ragam binatang laut.”

Meski begitu, keberadaan binatang-binatang laut saat ini, lanjutnya, sedang terancam karena aktivitas pembuangan limbah plastik, perburuan dan penangkapan ikan, perdagangan illegal, serta eksploitasi yang merusak habitat laut.

“Oleh karena itu, IOP sangat mengapresiasi SGE Live atas partisipasinya dalam menginspirasi masyarakat Indonesia untuk peduli pada keberlangsungan hidup binatang-binatang laut melalui karya seni digital yang terdapat di TeamLab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Lives. Dengan kegiatan ini, berharap masyarakat Indonesia dapat lebih menghargai laut Indonesia dan segala makhluk hidup di dalamnya," kata Hamish.

TeamLab Future and Animals of Flowers, Symbiotic Lives merupakan pameran seni interaktif terbesar di Jakarta yang menggunakan teknologi digital, serta mengusung konsep kreasi kolaborasi (co-creation). Salah satu instalasi yang terdapat di dalamnya adalah Sketch Aquarium yang memungkinkan pengunjung untuk mewarnai binatang laut sesuai imajinasi. Binatang laut yang sudah diwarnai pun akan hidup dan berenang dalam akuarium raksasa, serta bereaksi terhadap sentuhan manusia.

Baca Juga: Serunya Menyelam Bersama Hewan Laut di Dalam Mal

“Selain itu, kolaborasi SGE Live dan IOP juga berupa penghimpunan donasi melalui penjualan tanda mata edisi terbatas bergambar ikan laut Indonesia yang terancam punah, hasil karya Hamish Daud. Pengunjung dapat turut serta memberikan donasi, serta memperoleh tanda mata ini dengan syarat membeli dua tiket TeamLab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Lives, untuk dapat membeli maksimal dua tanda mata secara pre-order. Adapun tanda mata ini dijual seharga Rp 199.000 per buah. Keuntungan dari penjualan tanda mata tersebut akan didonasikan seluruhnya kepada IOP,” ungkap Mervi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI