Studi : Perempuan Aktivis Feminisme Disebut Punya Orgasme yang Luar Biasa

Jum'at, 11 Oktober 2019 | 21:00 WIB
Studi : Perempuan Aktivis Feminisme Disebut Punya Orgasme yang Luar Biasa
Studi : Perempuan Aktivis Feminisme Disebut Punya Orgasme yang Liar. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi : Perempuan Aktivis Feminisme Disebut Punya Orgasme yang Luar Biasa

Seorang perempuan feminis dikenal kuat dan rela memperjuangkan haknya untuk menuntut adanya persamaan dan emansipasi antara kaum perempuan dan lelaki, tanpa adanya lagi diskriminasi.

Nah, tahukah Anda jika seorang yang menganut gerakan feminisme, ternyata tak hanya terlihat kuat di luar, tapi juga dalam kehidupan seks mereka.

Dilansir dari Metro, sebuah studi tahun 2019 oleh Pusat Promosi Kesehatan Seksual, menunjukkan bahwa perempuan yang menganut gerakan feminisme cenderung memiliki orgasme lebih baik saat berhubungan seks. 

Baca Juga: Sebenarnya Berapa Kali Pria Orgasme Saat Bercinta?

Ilustrasi hubungan seks di tempat gelap. (Shutterstock)
Ilustrasi hubungan seks. (Shutterstock)

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal berjudul Archives of Sexual Behavior, mensurvei 462 perempuan heteroseksual di Inggris dengan usia rata-rata sekitar 40 tahun dan mulai melihat bagaimana pendapat mereka tentang gender terkait dengan kemungkinan mereka untuk berpura-pura orgasme saat berhubungan seks. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang menganut nilai-nilai anti-feminis, sering memalsukan lebih banyak orgasme. Penelitian ini menunjukkan bahwa mereka yang melakukannya cenderung kurang menikmati hubungan seks dengan pasangan mereka. 

Juga, perempuan yang tidak nyaman dan terbuka saat mengucapkan kata 'klitoris', lebih cenderung memalsukan orgasme mereka. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi dan kenyamanan dengan tubuh sendiri sebenarnya bisa menjadi pendukung yang lebih kuat untuk kesenangan seksual Anda sendiri.

"Lebih jauh, semakin banyak perempuan percaya bahwa orgasme mereka diperlukan untuk kepuasan seksual lelaki, semakin besar kemungkinan mereka memalsukan orgasme, setidaknya sekali dalam hidup mereka dibandingkan dengan perempuan yang tidak pernah memalsukan orgasme," jelas para peneliti. 

Hampir setengah dari perempuan dalam penelitian yang melaporkan pura-pura orgasme mengatakan mereka melakukannya untuk menghindari menyakiti perasaan pasangan mereka.   

Baca Juga: Sering Sakit Kepala Setelah Orgasme? Coba Periksakan ke Dokter!

Sedangkan feminis, tak akan berpura-pura merasa orgasme, demi untuk melindungi perasaan lelaki. Orgasme bagi mereka sepenuhnya adalah hal yang memang bisa meningkatkan kenikmatan seksual mereka sendiri, bukan semata-mata untuk menjaga ego lelaki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI