Mengapa Jadi Tidak Produktif Saat Patah Hati? Segera Cari Penawarnya

Jum'at, 11 Oktober 2019 | 14:30 WIB
Mengapa Jadi Tidak Produktif Saat Patah Hati? Segera Cari Penawarnya
Saat sedih dunia terlihat lebih kelabu (Ilustrasi Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengapa Jadi Tidak Produktif Saat Patah Hati? Segera Cari Penawarnya

Jatuh cinta sejuta rasanya, tak beda jauh dengan perasaan saat patah hati. Hampir semua orang mungkin pernah mengalaminya.

Namun, efek dari patah hati ini berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang mungkin menjadi menutup diri, performa kerja menurun, dan tidak bersemangat akibat patah hati. Di sisi lainnya, justru ada yang lebih produktif karena mencari pelarian dan berusaha mengalihkan fokus pada pekerjaan.

Namun, kebanyakan orang cenderung jadi tidak bersemangat dan bergairah melakukan aktivitas apapun ketika sedang patah hati. Bahkan, beberapa penelitian telah menemukan penjelasan ilmiah mengapa patah hati bisa memengaruhi performa kerja.

Baca Juga: Patah Hati karena Kematian Ayahnya, Pria Ini Meninggal 24 Jam Kemudian

Patah hati dan jatuh cinta, diatur oleh hormon yang sama. Tahukah Anda jika rasa jatuh cinta itu muncul karena ada hormon yang mengaturnya? Ya, rasa senang dan jantung berdebar yang Anda miliki saat itu terjadi akibat tingginya hormon serotonin.

Serotonin adalah hormon yang berperan utama dalam mengatur suasana hati. Jika kadar hormon ini tinggi di dalam tubuh, maka rasa bahagia akan muncul. Sebaliknya, hormon serotonin yang rendah akan menyebabkan seseorang mengalami stres, depresi, dan sedih.

Nah, sebuah penelitian membuktikan bahwa saat jatuh cinta, hormon serotonin ini meningkat drastis, sementara ketika patah hati kadar hormon ini menurun bahkan cukup rendah.

Maka itu, tidak heran jika Anda mengalami stres, tertekan, dan sedih ketika sedang patah hati. Bahkan jika hormon serotonin ini kadarnya sangat rendah, dapat menyebabkan ganguan kecemasan hingga depresi.

Performa kerja menurun akibat patah hati

Baca Juga: Studi: Orang Patah Hati 2 kali Lebih Berisiko Derita Kanker, Ini Alasannya!

Tak jarang orang menjadi lebih menutup diri dan pesimis akibat patah hati. Sayangnya, rasa sedih, marah, dan pesimis ini dibiarkan terus-terusan hingga berlarut-larut. Ketika itu terjadi, hormon serotonin akan semakin kecil kadarnya di dalam tubuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI