Ajang FBF telah menjadi ajang pameran konten yang bentuknya tidak hanya dalam buku cetak, tapi berbagai produk alihwahana lainnya. Indonesia kali ini juga hadir dan menawarkan konten kreatif anak bangsa yang diharapkan bisa diminati pasar luar dan membuka peluang untuk diaplikasikan ke berbagai medium. Demikian juga acara yang kami rancang selama FBF nanti pun mempertunjukkan insane kreatif Indonesia yang telah berhasil mengadaptasi buku ke bidang kuliner, musik, dan ilustrasi.
Pada ajang pameran buku internasional ini, diharapkan bisa mendatangkan kerja sama yang lebih luas bagi para pelaku industri perbukuan tanah air. Dan juga buku tidak hanya sebagai alat diplomasi budaya, namun juga alat ekonomi yang bisa mendatangkan devisa bagi negara Indonesia, berikut yang diungkap Laura Bangun Prinsloo, ketua KBN.
Konten-konten non-buku yang ditampilkan KBN di FBF 2019 ini, adalah sajian kuliner dari Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI) yang diwakili Santhi Serad dan Astrid Enricka, pakar kopi Indonesia Adi Taroepratjeka dan Ronald Prasanto, penampilan musik dari Oppie Andaresta yang akan membawakan lagu dari karya puisi Joko Pinurbo, dan empat seniman ilustrasi—Mayumi Haryanto, Evelyn Ghozalli, Antonio Reinhard Wisesa, dan Mohammad “Emte” Taufiq. Keempat seniman ini akan melukis mural dan augmented reality di stan Indonesia selama pameran. Semua talenta perbukuan dan konten kreatif ini akan tampil dan mengisi acara dimana setiap hari ada sekitar 8-10 acara dari delegasi Indonesia di FBF 2019. [Aflaha Rizal]
Baca Juga: Berbagi Buku Literatur Modern Bisa Genjot Minat Baca Anak Muda