Di atas panggung, musisi harpa Maya Hasan, kembali memukau pengunjung. Petikan suara harpa berpadu dengan visual ilustrasi batik di layar, mampu membuai para tamu dengan suasana klasik khas, tradisional Indonesia.
"Antara musik harpa dan batik mempunyai jiwa dan unsur seni (tradisi) yang dapat saling berinteraksi. Saya senang para tamu ikut menikmati musik saya", kata Maya Hasan yang sempat ikut proses pentjantingan Batik ini dengan bermain harpa saat para pembatik menorehkan tjanting diatas kain. Acara ini berlangsung atas kerjasama Yayasan TBN dengan kantor Konsulat Jendral RI New York.
"Acaranya menarik, ini acara yang bagus untuk memperkenalkan batik di kota New York," kata Baranita, warga kota New York yang khusus datang ke acara ini.
Sementara bagi Mark dan Lizette warga New York keturunan Puerto Rico sangat menyukai makanan Indonesia, "Ini adalah event yang sangat bagus dan sangat tepat untuk memperkenalkan budaya, makanan dan baju-baju (batik). Saya senang ada disini," kata Lizette.
Baca Juga: Cegah Batik Tulis Punah, Ayu Dyah Pasha Minta Generasi Muda Peduli
Di halaman luar, puluhan tamu diaspora dan mahasiswa mengambil foto bertuliskan batik dengan latar belakang pemandangan Manhattan.
"Kami berharap, dengan membawa batik 74 meter ini dari Indonesia ke seluruh dunia, maka batik ini akan dapat menyuarakan pesan-pesan perdamaian dengan kuat. Pada saat akhir penyelesaian Batik, mereka dapat kembali (pameran) ke New York," kata Yohannes Jatmiko, acting Konsul Jendral RI untuk New York.
"Perjalanan kain batik ke New York ini memang unik," ujar Danny Tumbelaka, penggiat seni dan tim pengarah kreatif dari Yayasan Tjanting Batik Nusantara saat menjelaskan tentang proses mempromosikan batik Indonesia kemata dunia.
"Salah satu hal yang menginspirasi kami adalah berita tentang ibu Menlu yang pertama kali memimpin sidang Dewan Keamanan PBB awal tahun ini. Bukan hanya ibu Menlu dan diplomat Indonesia saja yang memakai batik, tapi hampir semua diplomat dari delegasi berbagai negara juga hadir memakai batik, termasuk Sekjen PBB. Kami bangga," jelas Danny yang juga dikenal sebagai fotografer handal.
"Ternyata, berita itu dari VOA ya," tambah Danny saat bertemu tim VOA.
Baca Juga: Kupas Habis Batik di Pameran Batik Tulis Gebyar Batik Muda Nusantara 2019
Acara ditutup dengan penampilan dari Diskoria, kelompok duo DJ Indonesia yang sedang populer karena memainkan lagu-lagu karya musik Indonesia klasik, yang dikemas dengan irama musik digital kekinian. Para tamu dan undangan larut dalam keriaan menikmati musik Indonesia sambil belajar tentang batik.