Suara.com - Beberapa pekan terakhir, ubur-ubur jenis Bluebottle terdampar di kawasan pesisir Pariaman. Ubur-ubur tersebut diduga terbawa arus hingga terdampar di garis pantai Pariaman.
Beberapa nelayan dikabarkan tersengat ubur-ubur ini hingga harus dilarikan ke rumah sakit setempat.
Genius Umar, wali kota Pariaman mengimbau warga dan wisatawan agar menghindari kontak dengan ubur-ubur yang disebut juga sebagai Physalia utriculus tersebut. Bukan tanpa sebab, ubur-ubur Bluebottle disebut memiliki racun yang sangat mematikan.
"Ini fenomena alam biasa dan pernah terjadi sebelumnya. Saya rasa warga telah beradaptasi dengan fenomena ini," ungkap Genius, seperti dikutip Suara.com dari Antara, Minggu (6/10).
Genius Umar juga memerintahkan otoritas terkait guna mensterilkan pantai dari ubur-ubur Bluebottle agar tak ada lagi korban yang berjatuhan.
Selain pemerintah, komunitas peduli laut Pariaman, Tabuik Diving Club (TDC) turut melakukan penyisiran pantai demi mengumpulkan ubur-ubur Bluebottle.
"Sepanjang dua kilometer di daerah Desa Ampalu, ubur-ubur yang kami kumpulkan mencapai 50 ekor," ujar Ketua TDC Pariaman, Tomi Syamsuar.
Di sepanjang garis pantai Pariaman, ubur-ubur beracun ini juga ditemukan terdampar di Pantai Gandoriah dan Pantai Cermin.