Suara.com - Liburan ke kota Kediri, Jawa Timur, ada satu destinasi wisata ikonik yang kini tengah menjadi primadona karena kemiripannya dengan monumen Arc de Triomphe di Paris. Namanya adalah monumen Simpang Lima Gumul Kediri.
Sejak diresmikan, monumen yang terletak di Simpang Lima Gumul tersebut sudah menarik perhatian. Pasalnya, wisatawan dapat merasakan sensasi wisata layaknya di Paris, Perancis.
Meski begitu, Monumen Simpang Lima Gumul Kediri bukan sekadar mirip Arc de Triomphe semata. Alih-alih, monumen tersebut memiliki makna filosofis tersendiri.
Monumen Simpang Lima Gumul atau yang disingkat SLG ini awalnya dibangun pada tahun 2003 dan diresmikan pada tahun 2008 silam. Seperti namanya, SLG terletak di pertemuan lima jalan yang mengarah ke kecamatan Pagu, Pare, Plosoklaten, Wates, dan Gampengrejo.
Baca Juga: Muka Baru, Ini Alasan Kediri Dipilih Jadi Tuan Rumah IBL 2020
Selain menjadi ikon kota Kediri, monumen SLG juga dibangun sebagai pusat perekonomian baru atau Central Business District bagi masyarakat.
Hal ini dikarenakan monumen Simpang Lima Gumul berada di kawasan strategis dan dekat dengan berbagai sarana hingga transportasi umum.
Monumen Simpang Lima Gumul memiliki luas total 804 meter persegi dan tinggi 25 meter. Jika dibandingkan dengan Arc de Triomphe, tinggi monumen SLG memang hanya setengahnya.
Namun, angka ini tak sembarangan dipilih. Pasalnya, ukuran monumen SLG itu menggambarkan hari jadi Kabupaten Kediri yaitu tanggal 25 Maret tahun 804 Masehi.
Selain itu, SLG memiliki 6 lantai dan 3 anak tangga. Monumen SLG juga dilengkapi dengan relief-relief yang menggambarkan sejarah, kesenian, dan kebudayaan milik Kabupaten Kediri.
Baca Juga: Melihat Jasa Pencucian Benda Pusaka di Kediri
Perbedaan Monumen SLG dengan Arc de Triomphe di Paris tidak berhenti sampai di sana, lho.