Suara.com - Sebagai salah satu negara yang dulunya pernah dikuasai kerajaan-kerajaan, tidak heran jika beberapa bangunan peninggalan sejarah yang ada di Indonesia berupa istana.
Salah satu istana tersebut adalah Istana Siak Sri Indrapura di Riau, yang merupakan bangunan istana serupa kastil di benua Eropa.
Istana Siak Sri Indrapura adalah bangunan istana peninggalan Kesultanan Siak Sri Indrapura sekaligus tempat tinggal Sultan Siak sejak 1732. Istana ini dikenal juga dengan nama Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur.
Berkunjung ke istana ini, wisatawan dapat menyaksikan arsitektur yang megah dan memadukan gaya dari tiga budaya: Eropa, Arab, dan Melayu.
Baca Juga: Serunya Liburan di Istana Megah Konglomerat yang Kini Dibuka untuk Umum
Ditambah lagi, Istana Siak Sri Indrapura dirancang oleh arsitektur asal Jerman. Sehingga, wajar jika corak bangunannya mirip kastil Eropa.
Kompleks Istana Siak Sri Indrapura sendiri dibangun di atas laham seluas 32.000 meter persegi. Di kompleks ini, ada 4 istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Panjang, dan Istana Baroe.
Istana Siak sendiri berada di lahan seluas 1.000 m2. Istana ini memiliki dua lantai yang dapat dieksplor. Memasuki bagian dalam, travelers dapat melihat dinding istana yang dihiasi keramik Perancis.
Di lantai pertama, wisatawan dapat menemukan 6 ruangan yang berfungsi sebagai ruang tunggu tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu perempuan, ruang sidang dan ruang pesta.
Sementara, lantai atas memiliki 9 ruangan yang dulu digunakan untuk tempat istirahat Sultan serta tamu-tamu istana.
Baca Juga: Jadi Markas Agen Rahasia di Film James Bond, Pesona Kastil Eilean Donan
Selain ruangan-ruangan di dalam istana, wisatawan juga dapat menemukan 8 meriam yang tersebar di halaman Istana Siak Sri Indrapura.
Kemudian, ada pula bangunan kecil yang dulu pernah digunakan sebagai penjara sementara.
Aneka koleksi Kesultanan Siak Sri Indrapura juga masih disimpan di dalam istana ini. Beberapa koleksi tersebut di antaranya adalah singgasana bersepuh emas, duplikat mahkota kerajaan, tombak, payung, patung perunggu, dan alat musik komet.
Istana ini sendiri terletak di tepi Sungai Siak, dan dapat ditempuh baik lewat jalur darat maupun lewat sungai. Tertarik untuk berkunjung?