Selain Film Joker, Lima Film Ini Angkat Soal Gangguan Kejiwaan

Senin, 07 Oktober 2019 | 17:00 WIB
Selain Film Joker, Lima Film Ini Angkat Soal Gangguan Kejiwaan
Petikan trailer film Joker [Youtube/Warner Bros Pictures]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selain Film Joker, Lima Film Ini Angkat Soal Gangguan Kejiwaan 

Film Joker sedang tayang di seluruh bioksop Indonesia, memecahkan rekor sepekan penayangan raup pendapatan Rp 1,32 Triliun menjadikannya cukup fenomenal.

Film ini masih mengisahkan tentang gangguan kejiwaan atau kepribadian sang pemeran utama yang mengaduk emosi dan kontropersi soal pesan-pesannya di cerita menjadikannya makin menarik dan jadi buah bibir.

Namun tak hanya film itu, ini 5 film rekomendasi yang mengangkat kisah tentang gangguan kejiwaan pemeran utamanya yang juga cukup membuat penonton bakal sulit menebak alur ceritanya.

Baca Juga: Gotham Dunia Nyata, Ini 5 Spot di New York yang Muncul dalam Film Joker

Delusi Capgras - The Double

Film yang diadaptasi dari novel tersebut, mengisahkan seorang pasien yang dekat dengan doppelganger atau penampakan dirinya yang lain. Ternyata penyakitnya disertai skizofrenia atau gangguan mental kronis sehingga menyebabkan pasien tersebut delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan perilaku.

The Split

Film yang masih menyangkut gangguan kejiwaan ini, merujuk pada jalan cerita karakter yang memiliki kepribadian ganda, atau yang disebut Dissociative Identity Disorder(DID). Dalam cerita ini juga dijelaskan perpecahan kepribadian yang pernah terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Saat tokoh pemerkosa Billy Milligan ditangkap, lalu memiliki 24 orang dengan kepribadian yang berbeda yang masuk ke dalam satu tubuhnya.

Contracuerpo

Baca Juga: Mengintip Aksi Will Smith Muda di Film Gemini Man, Bikin Deg-degan

Dalam film pendek tersebut, menjelaskan penyakit Sindrom Quasimodo atau gangguan dismorfik tubuh yang membahayakan gangguan mental karena pikiran obsesif tentang cacat fisik yang sangat berlebihan atau bahkan imajiner. Di film tersebut bercerita bagaimana pemerannya merasa orang lain melihat “cacat” dirinya dan menertawainya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI