Potret Cantik Pegunungan Altai, Ironi Ladang Sampah Antariksa

Senin, 07 Oktober 2019 | 12:30 WIB
  • (Wikimedia Commons Dmitry A. Motti)
    (Wikimedia Commons Dmitry A. Motti)
  • (Wikimedia Commons Dmitry A. Motti)
    (Wikimedia Commons Dmitry A. Motti)
  • (Wikimedia Commons Pavel Kazachkov)
    (Wikimedia Commons Pavel Kazachkov)
  • (Wikimedia Commons Pavel Kazachkov)
    (Wikimedia Commons Pavel Kazachkov)
  • (Wikimedia Commons Pavel Kazachkov)
    (Wikimedia Commons Pavel Kazachkov)
  • (Wikimedia Commons Pavel Kazachkov)
    (Wikimedia Commons Pavel Kazachkov)
  • (Wikimedia Commons Dmitry A. Motti)
  • (Wikimedia Commons Dmitry A. Motti)
  • (Wikimedia Commons Pavel Kazachkov)
  • (Wikimedia Commons Pavel Kazachkov)
  • (Wikimedia Commons Pavel Kazachkov)
  • (Wikimedia Commons Pavel Kazachkov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Membentang sepanjang Rusia, China, Mongolia hingga Kazakhstan, Pegunungan Altai menjelma salah satu kawasan hijau dengan lanskap alam terindah di Asia Tengah.

Berselimutkan rerumputan hijau, hutan pinus memagari lembah dan danau di kawasan pegunungan ini. Sementara di puncaknya, salju berdiam.

Di Pegunungan Altai, mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani dan penggembala ternak.

Namun nahas, di balik segenap keelokan dan kedamaian khas pegunungan ini akan kita temukan beragam hasil eksplorasi antariksa yang terdampar dan terbakar di Pegunungan Altai.

Bahkan, tiap kali roket diluncurkan, puing-puing badannya jatuh menghancurkan rumah dan membinasakan hewan ternak di kawasan pegunungan Asia Tengah tersebut. Tak heran, kawasan yang berdampingan dengan salah satu stasiun luar angkasa terbesar di dunia, Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan ini menjelma ladangan pembuangan sampah antariksa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI