Ada Hobbit di Dunia Nyata, Lelaki Ini Pilih Tinggal di Dalam Tanah

Minggu, 06 Oktober 2019 | 13:39 WIB
Ada Hobbit di Dunia Nyata, Lelaki Ini Pilih Tinggal di Dalam Tanah
Ilustrasi rumah hobbit. (Foto: Dok. Tourism New Zealand)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang mantan jurnalis foto bernama Dan Price, meninggalkan kariernya yang cemerlang untuk tinggal di rumah hobbit di sisi bukit pedesaan Oregon, Amerika Serikat. Dan tinggal di sana selama lebih dari 20 tahun dan mengaku sudah tidak tertarik untuk kembali ke kehidupan lamanya yang nyaman.

Menurut Dan, karirnya sebagai jurnalis foto membuatnya tertekan. Belum lagi rasa bosan yang menghinggapinya kala itu.

Sampai suatu hari, Dan membaca buku keluaran 1974 berjudul Payne Hallow. Buku tersebut bercerita tentang penolakan terhadap sistem modernitas dan beralih pada gaya hidup yang lebih sederhana atau gaya hidup minimalis.

Baca Juga: Liburan Seru Ayu Ting Ting dan Bilqis di Rumah The Hobbit

Dan Price kemudian memutuskan berhenti dari pekerjaannya, meninggalkan keluarganya dan kembali ke kampung halamannya yaitu Oregon, untuk hidup sendiri di padang rumput seperti kawanan kelinci.

"Saya tidak percaya pada rumah atau hipotek. Orang-orang akan menghabiskan seumur hidup mereka membayar bangunan yang mereka tidak pernah bisa tempati karena mereka selalu bekerja," kata Dan Price dalam sebuah kesempatan wawancara pada 2015 lalu, dilansir Oddity Central.

Dan mengaku membangun sendiri kubah kecil dan tinggal di sana selama beberapa tahun. Kemudian Dan harus menghabiskan beberapa tahun untuk tidur di tenda gunung, untuk kemudian memperbaiki pondok kecilnya, dan akhirnya pindah ke dalam lubang bawah tanah seperti rumah hobbit di sisi bukit yang menghadap ke padang rumput.

Hobbitom Movie Set, Te Puia, dan Waitomo Caves. (Tourism New Zealand)
Hobbitom Movie Set, Te Puia, dan Waitomo Caves. (Tourism New Zealand)

Hunian hobbit yang dilapisi oleh kayu tersebut memiliki semua yang manusia butuhkan mulai dari bantal tidur, hingga peralatan untuk memasak dan pemanas keramik.

Dan mengatakan, hidup di bawah tanah memungkinkan dirinya menyisihkan sedikit uang karena suhu cenderung tetap konstan baik saat musim dingin maupun musim panas.

Baca Juga: Berpetualang Seru ke Selandia Baru, Jumpa Paus Sampai Hobbit

"Saya suka bisa melakukan apa yang ingin saya lakukan. Ketika Anda membuang sesuatu dan Anda ingin memiliki hal lebih sedikit, Anda akan diberi hadiah lebih banyak," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI