Jarang Terjadi, Seperti Apa Pesona Fenomena Langka Pelangi Api?

Minggu, 06 Oktober 2019 | 13:30 WIB
  • (Wikimedia Commons Jeff Kubina)
    (Wikimedia Commons Jeff Kubina)
  • (Wikimedia Commons Фтещт Нфтлщмнш)
    (Wikimedia Commons Фтещт Нфтлщмнш)
  • (Wikimedia Commons Luis Argerich)
    (Wikimedia Commons Luis Argerich)
  • (Wikimedia Commons Mikell Johnson)
    (Wikimedia Commons Mikell Johnson)
  • (Wikimedia Commons Narasimhan Narayanan)
    (Wikimedia Commons Narasimhan Narayanan)
  • (Wikimedia Commons Gil Costa)
    (Wikimedia Commons Gil Costa)
  • (Wikimedia Commons Jeff Kubina)
  • (Wikimedia Commons Фтещт Нфтлщмнш)
  • (Wikimedia Commons Luis Argerich)
  • (Wikimedia Commons Mikell Johnson)
  • (Wikimedia Commons Narasimhan Narayanan)
  • (Wikimedia Commons Gil Costa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fenomena optik atsmosfer yang terjadi ketika sinar matahari maupun sinar bulan melintasi awan tipis yang terbentuk dari kristal es ini disebut circumhorizontal arc atau pelangi api.

Fenomena ini acap terjadi selama musim panas. Terlebih saat matahari berada di posisi sangat tinggi, pancaran sinar matahari akan membentuk kristal es segi enam nan puspa warna yang disebut pelangi api.

Saat pelangi api terjadi, matahari harus berada pada ketinggian 58 derajat, lantas sinarnya melintasi awan berbentuk plat kristal es di langit.

Baca Juga: Tak Perlu Menanti Aji Mumpung, Gini Cara Bikin Pelangi Api Artifisial

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI