Dahulu Dataran Hijau nan Luas, Kini Astana Jadi Kota Ajaib nan Futuristik

Minggu, 06 Oktober 2019 | 11:00 WIB
Dahulu Dataran Hijau nan Luas, Kini Astana Jadi Kota Ajaib nan Futuristik
(Wikimedia Commons Hanno Bock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelum dikenal sebagai kota futuristik dengan beragam bangunan berarsitektur ajaib, kota Astana dahulu merupakan kawasan padang rumput hijau nan luas.

Bangunan-bangunan ajaib di ibu kota Kazakhstan ini kemudian dirancang perlahan selama lebih dari dua puluh tahun.

Semua bermula ketika Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev memindahkan ibu kota dari Almaty ke Astana pada tahun 1997.

Dataran hijau nan luas ini sebelumnya bernama Akmola, sebuah kawasan yang pernah pula difungsikan sebagai penjara Soviet. Di tengahnya, mengalir Sungai Ishim nan segar.

Kini, Astana menjelma kota furutistik dengan ragam bangunan berarsitektur visioner macam Istana Perdamaian, sebuah bangunan piramida setinggi 60 meter hingga Central Concert Hall, salah satu gedung konser terbesar di dunia yang bentuk bangunannnya serupa dombra, instrumen musik tradisional Kazakhstan.

Lebih jauh, desain futuristik bangunan di Astana pun merepresentasikan semangat dan ambisi Kazakhstan sebagai pusat Eurasia.

''Desain arsitektur sebuah kota selalu merepresentasikan perkembangan negara, teknologi dan budayanya. Sebab hal tersebut, desain arsitektur di Astana -- yang mencampurkan budaya Timur dan Barat, sangat sesuai dengan semangat kota ini yang memposisikan dirinya sebagai pusat Eurasia,'' ujar Serik Rustambekov seorang arsitek setempat seperti dikutip dari CNN International.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI