Main Medsos Bikin Remaja Insecure, Begini Kiatnya Biar Tetap Pede

Sabtu, 05 Oktober 2019 | 16:00 WIB
Main Medsos Bikin Remaja Insecure, Begini Kiatnya Biar Tetap Pede
Psikolog Anak dan Remaja, Saskhya Aulia Prima M.Psi., saat ditemui Suara.com dalam acara Nivea Mix Me, di Bogor, Sabtu (5/10/2019). (Suara.com/Vessy Frizona)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Main Medsos Bikin Remaja Insecure, Begini Kiatnya Biar Tetap Pede

Keberadaan media sosial di tengah kehidupan generasi milenial telah memberi banyak manfaat. Mereka bisa menemukan inspirasi dan mengekspresikan diri dengan cara berbagi foto, tulisan, dan juga video.

Namun, terkadang media sosial juga berdampak tidak sehat bagi mental. Seperti ketika melihat kehidupan orang lain yang hidupnya lebih bahagia, populer, cantik, dan tampaknya selalu merasa senang.

"Di kalangan remaja, media sosial bisa menjadi suatu tantangan yang sangat berat. Mereka dihadapkan pada kehidupan teman-teman yang seakan-akan lebih baik dari mereka. Kemudian hal itu mulai membuat mereka merasa tidak aman, tidak percaya, bahkan merasa tidak berguna karena merasa tidak memberi dampak bagi sekitar," papar Psikolog Anak dan Remaja, Saskhya Aulia Prima M.Psi., saat ditemui Suara.com dalam acara Nivea Mix Me, di Bogor, Sabtu (5/10/2019).

Baca Juga: Selain Kepo Medsos, 4 Tanda Seseorang Menyesal Sudah Memutuskan Hubungan

Ia memaparkan, remaja memiliki potensi yang cukup tinggi untuk terserang cemas karena mereka sedang dalam masa mencari jati diri. Oleh karena itu, salah satu langkah penting yang perlu dilakukan untuk membangun kepercayaan diri, terutama di era digital dimana standar gaya hidup banyak dipengaruhi oleh tren di media sosial, adalah dengan rutin melakukan self-care.

"Mulailah peduli dengan diri sendiri. Coba setiap hari bikin list tentang hal-hal menyenangkan atau yang kamu syukuri. Misalnya bertemu teman-teman. Kemudian tulis 3 hal baik yang kita lakukan ke orang lain karena menurut penelitian menolong orang membuat diri kita lebih bahagia. Jadi kita merasa berarti. Lalu, fokus memposting tentang hal-hal bermakna untuk diri kita dan orang lain di media sosial. Dengan begitu fokus kita teralihkan, bukan lagi soal banyak-banyakan like tapi lebih ke konten yang bermanfaat," sambungnya.

Dengan begitu, para remaja akan lebih percaya diri terhadap apa yang mereka lakukan. Bukan lagi menanggapi komentar dan respon orang di media sosial terhadap dirinya.

"Para remaja juga perlu mengeksplorasi hal-hal baru untuk mengenal keunikan diri sendiri agar tidak terlalu sibuk membandingkan diri atau menjadi orang lain yang di-follow di medsos. Sebagai tambahan, follow teman-teman yang ada di kehidupan nyata kita untuk menjaga hubungan sosial," tandasnya.

Baca Juga: Survei: 70 ribu Ujaran Kebencian perhari di Medsos Karena Netizen Lapar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI