Suara.com - Beberapa destinasi wisata dikenal sebab keelokan lanskap alamnya. Sementara beberapa yang lain dikenal sebab kondisi alamnya nan unik dan berbeda dengan situs wisata umumnya.
Seperti deretan destinasi wisata bernyanyi yang dihimpun Suara.com berikut.
Dari situs wisata ini, suara-suara alam nan magis tercipta. Apa saja?
Pasir bernyanyi di Pantai Basin Head
Hamparan pasir berwarna putih kecokelatan membentang di sepanjang bibir Pantai Basin Head.
Di hadapannya, lautan biru nan luas tergelar. Keruh dengan kelindan pasir yang terseret ombak di tepian.
Sekilas tak ada yang istimewa dengan pantai ini. Lanskapnya serupa pantai pada umumnya, wajar dan itu-itu saja.
Namun cobalah sekali waktu menggeret kakimu di pasirnya, maka akan terdengar suara 'ngik.. ngek..' seakan ada permukaan lain yang tersentuh selain pasir pantai.
Di sanalah letak keistimewaan Pantai Basin Head. Wisatawan dan para pengamat menyebut fenomena ini sebagai 'pasir bernyanyi'.
Beberapa sumber menyebut suara gesekan pasir di Pantai Basin Head disebabkan adanya gesekan antara partikel pasir, betapa pun dugaan ini masih diperdebatkan sebab tak ditemukannya keistimewaan khusus dari pasir Basin Head.
Namun demikian, tak dapat ditampik, fenomena pasir bernyanyi di pantai yang membentang di Prince Edward Island, Kanada ini telah menyedot perhatian wisatawan baik dalam maupun luar Kanada.
Bahkan sebab kepopulerannya, Pantai Basin Head sempat dinobatkan sebagai pantai terpopuler di Kanada versi situs perjalanan, Vacay pada tahun 2013.
Bebatuan bernyanyi Gaval Dash
Gaval Dash, batu sepanjang dua meter yang menghasilkan bebunyian tatkala diketuk ini dijuluki bebatuan bernyanyi.
Cobalah ambil bebatuan berukuran kecil di sekitarnya dan ketukkan pada Gaval Dash, mudah kita terkesima mendengar suara bebatuan ajaib yang menyerupai suara tamborin tersebut.
Bebunyian dari Gaval Dash berasal dari lubang-lubang kecil di dalam batunya yang beresonansi kala diketuk.
Tak heran salah satu keajaiban alam di Gobustan, kawasan di timur Azerbaijan ini jadi tujuan wisata banyak turis yang ingin menyimak pesona batuan benyanyi, Gaval Dash.
Di sekitar Gaval Dash, tak sulit kita menemukan petroglyph, pahatan dan lukisan dinding gua berusia puluhan ribu tahun.
Diperkirakan, di sekitar kawasan museum alam Gobustan yang membentang seluas 537 hektare, terhampar lebih dari 5 ribu petroglyph.
Gua bernyanyi di Gua Fingal
Bertempat di bagian selatan Pulau Staffa, Skotlandia, Gua Fingal menjulang.
Dijuluki Gua Melodi, situs unik ini dapat mengeluarkan lantunan melodi bak suara resonansi di gereja-gereja katedral.
Suara nan bergema tersebut muncul akibat interaksi benturan ombak dengan dinding tebing di Gua Fingal.