Suara.com - Rayakan Hari Batik, ICRA Exhibition 2019 Pamerkan Karya Kriya Indonesia
Bertepatan dengan Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober, pameran ICRA yang ke-18 resmi dibuka di Hall A, JCC Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Event ini diikuti oleh lebih dari 200 usaha kecil menengah, perajin dan perancang kriya dan produk interior, setiap tahunnya, dimana ICRA selalu menampilkan karya-karya kreasi mutakhir produk kriya dan gaya hidup.
Pagelaran busana Batik Marunda persembahan dari Sumarecon Kelapa Gading dan desainer Yuku Moko, tampil mengagumkan saat membuka acara. Batik sebagai adikriya Indonesia yang telah mendapat pengakuan dunia diharapkan dapat menjadi salah satu lokomotif yang mampu menarik gerbong kriya Indonesia ke dalam percaturan pasar global.
Baca Juga: Hari Batik Nasional, 2 Aktris Mancanegara Pakai Batik ke Acara Bergengsi
Diharapkan pagelaran ini menjadi momentum penting bagi kebangkitan khasanah kriya Indonesia dalam era ekonomi digital menyongsong Indonesia 4.0," ujar Edith Ratna selaku Ketua Pelaksana ICRA Exhibition 2019 dalam opening ceremony tersebut.
Selain memamerkan produk kreatif karya para perajin, perancang serta UKM, event ini juga akan mengadakan beragam acara harian, berupa diskusi kreatif serta klinik desain yang diselenggarakan dari HDII, HDMI dan ADPII. Lalu juga ada demo membatik dari Museum Tekstil Jakarta, Workshop dan demo keramik dari Museum Seni Jakarta, selain itu juga ada workshop produk home décor dari komunitas dibidang industri kreatif, serta seminar dengan tema Industri Kriya Indonesia dalam Era Ekonomi Digital yang menampilkan pembicara-pembicara profesional di bidang desain, aplikasi digital dan pemasaran.
Acara ini juga diikuti oleh talkshow dengan para desainer dan pelaku industri kreatif. Secara resmi dibuka oleh Ibu Emilia Suhemi selaku perwakilan dari Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil & Menengah.
Djodjo Gozali selaku panitia pelaksana ICRA Exhibition 2019 mengatakan, ICRA merupakan ajang uji petik pasar bagi para creator dan perajin nasional. ICRA menjadi media interaksi yang efektif antara produsen dengan konsumen dan pasar serta para mitra usaha.
"Hal ini akan memicu inovasi, peningkatan kualitas serta desain dan mendewasakan para perajin, perancang serta UKM kita untuk bersaing dalam merebut hati dan selera masyarakat konsumen yang semakin meningkat," terangnya.
Baca Juga: Sembilan Kali Ngecap, Presiden Jokowi Bikin Batik Sekar Jagad
Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah dengan income per capita rata-rata USD 4.000 dan terus meningkat, merupakan pasar yang semakin menjanjikan bagi produk-produk kriya dan gaya hidup. Sebagai wilayah pasar terbesar no 4 di dunia, Indonesia menjadi incaran berbagai produk asing, baik melalui system perdagangan tradisional maupun e-commerce.