Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri peringatan Hari Batik Nasional (HBN) yang dipusatkan di Istana Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah pada Rabu (3/10/2019). Mantan Wali Kota Solo itu juga ikut membatik bersama dengan 500 pembatik lainnya.
Jokowi tiba di lokasi HBN di Istana Mangkunegaran sekitar pukul 09.48 WIB. Selanjutnya, Presiden menuju ke tempat sejumlah pelajar yang sedang membatik. Saat mengunjungi pelajar yang membatik, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga sempat berfoto bersama.
Usai mengunjungi pembatik, Jokowi menuju ke tempat membatik yang sudah disiapkan oleh panitia. Tidak berselang lama, Jokowi pun mengambil alat cap batik dan membatik bersama para peserta membatik lainnya.
Selain Presiden Jokowi, ibu negara Iriana Jokowi dan Mufidah Jusuf Kalla juga ikut membatik. Tetapi, berbeda dengan Presiden Jokowi, Iriana dan Mufidah membatik menggunakan canting, atau membuat batik tulis.
Baca Juga: Hari Batik Nasional, Luhut Pakai Kain Ulos Corak Batik
Usai membatik bersama, Presiden Jokowi menuju ke tempat acara. Ketua Panitia HBN, Diana Santosa, menyampaikan bahwa kegiatan membatik bersama ini untuk meningkatkan semangat perajin batik untuk terus berkreasi demi kemajuan batik.
Kegiatan yang juga didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation yang bertema "Membatik Untuk Negeri" ini juga menghadirkan sejumlah kegiatan lainnya, seperti pameran batik dan pemberian penghargaan.
"Dengan membatik bersama ini, bisa semakin memberikan pemahaman bahwa batik tidak hanya dari satu daerah saja. Selain itu, kegiatan ini juga untuk meningkatkan kreasi para perajin batik," tuturnya.
Jokowi pun menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat di Indonesia untuk terus menjaga dan melestarikan batik. Komitmen ini harus terus dijaga agar jangan sampai UNESCO mencabut pengakuan mengenai batik sebagai warisan dari Indonesia.
Jokowi menyampaikan, untuk mempertahankan pengakuan dari UNESCO tidak hanya dari para perajin dan pengusaha batik saja. Tetapi, juga harus didukung oleh berbagai pihak.
Baca Juga: Selamat Hari Batik Nasional! Google Merayakannya Lewat Doodle
"Batik ini sudah menjadi warisan budaya lisan dan non bendawi dari UNESCO, dan itu harus terus bisa dipegang. Perlu diingat, bahwa UNESCO mulai melakukan evaluasi pengakuan tersebut," katanya.
Oleh karena itu, Jokowi melanjutkan, yang harus dilakukan adalah kerja keras dalam melestarikan batik yang selama ini sudah menjadi budaya Indonesia. Dengan kerja keras ini diharapkan dapat terus mempertahankan pengakuan UNESCO.
"Kita harus tunjukkan kerja keras kita dalam melestarikan batik. Dan ini dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk mempertahankan pengakuan dari UNESCO ini," tuturnya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga berpesan agar seluruh masyarakat Indonesia terus merawat dan menjaga batik. Sehingga batik bisa semakin mendunia.
"Kita rawat batik agar mendunia, meskipun sudah mendunia. Agar semakin masih mendunia, sehingga bisa menjaga pengakuan UNESCO," tandasnya.
Kontributor : Ari Purnomo