Suara.com - Ada dua sikap yang bisa diambil ketika rambut mulai memutih alias ubanan. Pertama, bersikap biasa saja karena itu akan membuat kamu terlihat lebih anggun. Kedua, menutupinya karena malu, biasanya dengan cat rambut. Nah, biasanya orang lebih banyak mengambil sikap kedua.
Banyak orang panik saat rambut sudah tumbuh uban. Ketika sedang mengatasi uban dengan melakukan berbagai cara, di situlah muncul mitos-mitos. Melansir dari Boldsky, Selasa (1/10/2019), berikut sederet mitos tentang uban yang tak layak dipercaya.
Kalau dicabut, uban tambah banyak
Mitos ini seringkali membuat orang takut. Tapi, jangan khawatir. Mencabut rambut abu-abu tidak akan menyebabkan multiplikasi. Namun mencabut uban juga bukanlah ide bagus. Anda mungkin menghilangkan uban, tetapi folikel rambut tetap ada. Dan rambut beruban akan tumbuh kembali atau lebih buruk. Mencabut berarti merusak folikel rambut dan rambut tidak pernah tumbuh kembali.
Mewarnai membuat uban lebih banyak
Lagi-lagi ini hanya mitos. Pewarnaan tidak akan menyebabkan rambut beruban. Tapi ya, itu bisa menyebabkan rambut kering, kusam, dan rapuh karena bahan kimia yang digunakan dalam pewarna rambut.
Baca Juga: Maia Estianty Mengaku Punya Banyak Uban, Warganet: Tetap Cantik
Eksposur matahari adalah penyebab uban
Matahari bukan penyebab uban. Kita semua tahu betapa berbahayanya sinar matahari bagi kulit dan rambut. Tapi, itu tidak akan mengupas warna rambut. Matahari mungkin menjadi salah satu faktor, tetapi bukan itu sebab utamanya. Jika Anda sudah memiliki rambut beruban, itu lebih rentan terhadap kerusakan rambut karena kurangnya melanin di rambut.
Stres adalah penyebab rambut beruban
Anda mungkin pernah mendengar orang mengatakan bahwa stres membuat rambut beruban. Faktanya, stres tidak bisa menghilangkan pigmen rambut. Mungkin menyebabkan rambut rontok, tetapi bukan warnanya. Yang mungkin adalah bahwa kebiasaan yang salah yang Anda masukkan ketika Anda stres berkontribusi pada rambut beruban.