Peduli Anak Korban Tsunami, 5 Pelari Lakukan Run To Care 250 Kilometer

Selasa, 01 Oktober 2019 | 15:59 WIB
Peduli Anak Korban Tsunami, 5 Pelari Lakukan Run To Care 250 Kilometer
Nicky Hogan (Book Author, Charity Runner), Carla Felany (Sports Enthusiast, Charity Runner), Gatot Sudariyono (Charity Runner), Vonny Anggraini (Actor, Charity Runner), dan Beny Syaaf Jafar (Charity Runner) berinisiatif untuk menyelesaikan jarak lari dari Meulaboh (ground zero titik tsunami) menuju Banda Aceh dan finish disambut oleh anak-anak SOS Children’s Village Banda Aceh. (Suara.com/Silfa Humairah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peduli Anak Korban Tsunami, 5 Pelari Lakukan Run To Care 250 Kilometer

Sudah 15 tahun berlalu, ratusan anak korban tsunami beranjak besar wujudkan cita-cita. Dukung cita-cita ratusan anak Aceh, lima pelari Run To Care lakukan lari marathon 250 kilometer demi perjuangkan pengasuhan, pendidikan dan kesehatan berkualitas 250 anak.

Melalui SOS Children’s Villages Indonesia, lembaga non pemerintah yang fokus kepada pengasuhan anak berbasis keluarga di Aceh menjadi rumah bagi 250 anak korban tsunami.

Untuk meneruskan hidup yang layak untuk anak-anak tersebut, 5 pelari Run To Care untuk melanjutkan misi kebaikan yakni Nicky Hogan (Book Author, Charity Runner), Carla Felany (Sports Enthusiast, Charity Runner), Gatot Sudariyono (Charity Runner), Vonny Anggraini (Actor, Charity Runner), dan Beny Syaaf Jafar (Charity Runner) berinisiatif untuk menyelesaikan jarak lari dari Meulaboh (ground zero titik tsunami) menuju Banda Aceh dan finish disambut oleh anak-anak SOS Children’s Village Banda Aceh.

Baca Juga: Pesan Khusus Pelari Legendaris Indonesia untuk Sprinter Kembar Rico-Richi

Perhelatan yang digelar pada tanggal 18 – 21 November 2019 ini akan terbagi dalam empat etape yang masing-masing akan ditempuh sejauh 65 kilometer oleh kelima pelari. Mengulik kembali kenangan tsunami, rute yang akan dilalui akan melintas pemandangan indah Gunung Geurutee dan beberapa monumen peringatan tsunami di Banda Aceh.

Gregor Hadi Nitihradjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia menuturkan, bencana alam menjadi salah satu faktor anak-anak kehilangan hak mereka mendapatkan pengasuhan dan pendidikan. Tsunami 26 Desember 2004 menjadi awal kerja SOS Children’s Villages di Aceh dan hingga hari ini perjuangan membantu ratusan anak dan keluarga terus dilanjutkan melalui program Family-Like Care dan Family Strengthening.

"Dukungan datang dari berbagai kalangan melengkapi tugas kami memberikan keluarga dan kesempatan mengembangkan diri bagi masa depan 250 anak. Bangga luar biasa saya sampaikan kepada lima pelari hebat Run To Care yang kembali berlari bagi kemanusiaan dengan jarak 250 km,” ujar Gregor Hadi Nitihradjo dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

Mengusung tagline #AnakAcehHebat, kelima pelari hebat melibatkan publik dalam penggalangan dana yang dilakukan melalui crowdfunding. Dimulai pada tanggal 25 September hingga 30 November 2019, publik dapat ikut berdonasi melalui website runtocare.com yang akan wujudkan biaya pengasuhan, pendidikan dan kesehatan bagi 250 anak di Banda Aceh dan Meulaboh tersebut.

Baca Juga: Perjuangan Pelari Jepang yang Merangkak Hingga Lomba Selesai

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI