Hari Kopi Internasional, Yuk Seruput Sejarah Kopi di Indonesia

Selasa, 01 Oktober 2019 | 12:56 WIB
Hari Kopi Internasional, Yuk Seruput Sejarah Kopi di Indonesia
Ilustrasi kopi luwak. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anda hobi minum kopi sembari berbincang dengan rekan kerja atau keluarga di sebuah kafe? Nah, perlu Anda ketahui bahwa hari ini, 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kopi Internasional lho.

Perayaaan tahunan ini diadakan untuk meningkatkan kepedulian kita terhadap petani kopi dan merayakan kenikmatan minuman kopi.

Sejarah singkat perayaan ini pertama kali diperingati pada tahun 2015 di negara Milan.

Namun sebelumnya, hal ini telah disepakati terlebih dahulu berdasarkan sidang International Coffee Organization (ICO) pada bulan Maret tahun 2014.

Baca Juga: Cita Rasanya Mendunia, 5 Jenis Kopi Indonesia Ini Populer di Luar Negeri

Pada Hari Kopi Internasional, banyak orang berkampanye tentang bagaimana perdagangan kopi yang adil serta kesejahteraan para petani kopi.

Ilustrasi kopi luwak. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi kopi luwak. (Sumber: Shutterstock)


Kini telah ada 77 negara serta 24 asosiasi kopi yang tergabung dalam ICO.

Hari Kopi Internasional ini seiring berjalannya waktu juga menjadi ajang untuk mempromosikan berbagai jenis kopi Nusantara

Mulanya, bangsa Arab sempat melakukan monopoli terhadap perdagangan biji kopi.

Namun, memasuki abad ke-17 banyak orang Eropa yang mulai mengembangkan perkebunan kopi.

Baca Juga: Bupati Temanggung : Hari Jumat Jadi Hari Minum Kopi

Hingga pada akhirnya budidaya kopi tadi tersebar ke sejumlah negara.

Indonesia sendiri memulai sejarah kopi pada tahun 1969. Kala itu, Belanda membawa kopi dari wilayah Malabar, India menuju Pulau Jawa.

Ilustrasi kopi luwak. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi kopi luwak. (Sumber: Shutterstock)

Lantas, orang Belanda membudidayakan tanaman kopi di kawasan Kedawung, yakni perkebunan yang letaknya tak jauh dari Batavia.

Tetapi siapa sangka, budidaya kopi tadi gagal akibat diterpa banjir dan gempa bumi.

Kemudian tahun 1907, Belanda kembali mendatangkan kopi jenis lain yakni Robusta.

Sampai saat ini di perkebunan, hanya kopi berjenis Robusta-lah yang mampu bertahan pada dataran rendah.

Setelah Indonesia merdeka, kebun kopi lantas dinasionalisasi oleh warga lokal.

Sejak saat itu, Belanda tak lagi jadi pemasok biji kopi di sejumlah negara.

Tak tanggung-tanggung, tahun 2017 lalu Presiden Joko Widodo ikut memeriahkan Hari Kopi Internasional di Istana Bogor.

Wah, menarik sekali bukan sejarah Hari Kopi Internasional ini? Sudahkah Anda menikmati secangkir kopi hari ini?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI