Itu artinya, korban dibuang ke dalam sumur dalam posisi saling bertumpuk. Melihat diameter Sumur Lubang Buaya yang tampaknya hanya mampu memuat satu tubuh seseorang saja.
Saat ini Sumur Lubang Buaya bukan hanya dikenal dengan cerita sejarahnya melainkan juga wisata ziarah-nya.
Tidak sedikit wisatawan yang datang untuk berziarah serta mendoakan para pahlawan revolusi.
Letak sumur ini berada di tiga bangunan yang jadi saksi bisu tragedi G30S yakni tempat penyiksaan, dapur umum dan pos komando.
Baca Juga: Potret Museum Sasmita Loka Ahmad Yani, Saksi Bisu Tragedi G30S
Interior bangunan tersebut juga masih dipertahankan layaknya saat tragedi G30S berlangsung.
Pada bagian kanan dan kiri Sumur Lubang Buaya dilengkapi pagar pembatas.
Hal ini digunakan agar pengunjung tidak sembarangan melemparkan benda asing ke dalam Sumur Lubang Buaya.