Tantangan seorang hairdresser
Menurutnya, profesi seorang hairdresser bukanlah hal yang mudah. Mereka dituntut untuk bisa memiliki keahlian komplit, mulai dari potong rambut hingga pewarnaan rambut.
Di bawah nama besarnya, Irwan memiliki keinginan untuk bisa mengenalkan lagi profesi hairdresser ke lebih banyak orang, agar keahlian di bidang ini terus ada dan regenerasi terus terjadi di dalamnya.
"Industri ini pasarnya sebenarnya sangat luas skali. Cuma kita terkendala dengan skill. Di Indonesia mungkin ada jurusannya di SMK, tapi terus terang, sangat kurang memadai. Makanya kita melatih sendiri punya akademi sendiri," terang dia.
Ia sangat menyayangkan jika profesi hairdresser kerap dipandang sebelah mata dan sangat jarang ada orang yang dari awal sudah bercita-cita ingin menjadi seorang hairdresser.
Baca Juga: Buka Salon di Bali, Nikita Mirzani Tantang Jerinx SID
Padahal, kata dia, jika memiliki kemampuan dan menekuninya, seorang hairdresser bisa menghasilkan Rp 15-50 juta dalam satu bulan.
"Kebanyakan yang kita bina di akademi adalah anak-anak yang putus sekolah, padahal profesi ini sangat menjanjikan. Kalau tekun dan sungguh-sungguh, bisa menjadi top stylist dengan bayara Rp 30-50 juta sebulan. Jadi untuk lulusan yang putus sekolah, penghasilan segitu sangat menjanjikan," tutur Irwan.
Dalam waktu dekat, Irwan memiliki impian untuk membuat sebuah salon dengan konsep yang lebih milenial, yakni one stop salon yang menyatukan berbagai kebutuhan lain bagi para milenial.
"Di Indonesia, potensi ini besar sekali. Mungkin tidak di mal lagi, tapi di tempat lain yang besar dan komplit. One stop salon. Perawatan rambut, wajah, tubuh, coffee, pokoknya komplit. Oya, dengan spot-spot selfie juga," tutup dia.
Baca Juga: Terinspirasi Fesyen, Ratusan Hairdresser Berinovasi Gaya Rambut