Didesain Ramah Lingkungan, Baki Makanan di Pesawat Ini Bisa Dimakan

Minggu, 29 September 2019 | 16:00 WIB
Didesain Ramah Lingkungan, Baki Makanan di Pesawat Ini Bisa Dimakan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada berbagai macam sampah plastik yang dihasilkan oleh penumpang pesawat setiap harinya. Pasalnya, banyak fasilitas untuk penumpang pesawat yang merupakan barang-barang sekali pakai.

Salah satunya adalah dalam hal makanan di pesawat. Mulai dari wadah makanan hingga peralatan makan, masih banyak yang terbuat dari plastik dan dibuang setelah pemakaian.

Untuk mengatasi masalah sampah plastik tersebut, baru-baru ini sebuah perusahaan desain bernama PriestmanGoode meluncurkan baki makanan di pesawat yang bisa dimakan.

Melansir dari laman Telegraph, beberapa bagian dari baki tersebut nantinya akan bisa dimakan sementara sisanya terbuat dari bahan ramah lingkungan.

Baca Juga: Duh, Wanita Ini Terjebak di Toilet Pesawat, Penerbangan Terpaksa Dialihkan

Baki itu sendiri terbuat dari sisa bubuk kopi setelah digiling, sementara tutup untuk makanan dibuat dari algae atau daun pisang.

Kemudian, peralatan makan seperti garpu, sendok, dan pisau akan dibuat dari kayu pohon kelapa.

Baki makanan pesawat yang bisa dimakan (instagram.com/priestmangoode)
Baki makanan pesawat yang bisa dimakan (instagram.com/priestmangoode)

PriestmanGoode sendiri menyebutkan jika desain baki makanan tersebut kini sedang dalam proses diskusi dengan berbagai maskapai dan perusahaan kereta api.

Sementara, desain tersebut juga dipamerkan di London Design Museum dengan judul "Get Onboard: Reduce. Reuse. Rethink."

Baki makanan pesawat yang bisa dimakan (instagram.com/priestmangoode)
Baki makanan pesawat yang bisa dimakan (instagram.com/priestmangoode)

Tidak hanya baki makanan, PriestmanGoode juga sudah membuat botol air ramah lingkungan dari gabus dan bioplastik yang dapat didaur ulang.

Baca Juga: Terjun dari Pesawat, iPhone 6S Plus Ini Masih Berfungsi

Botol ini juga memiliki ukuran kecil, sehingga dapat disimpan di saku kursi di pesawat dan digunakan berulang kali oleh penumpang selama jangka waktu liburan.

Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah botol air mineral yang kerap dibeli travelers di bandara saat sedang bepergian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI