Mengenal Rio Koeswan, Lelaki Bali yang Raih Penghargaan di Dunia Animasi AS

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Sabtu, 28 September 2019 | 17:16 WIB
Mengenal Rio Koeswan, Lelaki Bali yang Raih Penghargaan di Dunia Animasi AS
Rio Koeswan, warga Indonesia di Kanada yang berkecimpung di dunia animasi sebagai layout supervisor (Dok: Rio Koeswan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun, untuk menduduki posisinya yang sekarang sebagai supervisor, tidaklah mudah. Bahkan, waktu baru terjun ke dunia ini, ia tidak bisa langsung mengerjakan layout.

Rio Koeswan, warga Indonesia di Kanada yang berkecimpung di dunia animasi sebagai layout supervisor (Dok: Rio Koeswan)
Rio Koeswan, warga Indonesia di Kanada yang berkecimpung di dunia animasi sebagai layout supervisor (Dok: Rio Koeswan)

“Jadi kalau kita baru mulai, biasanya (batu loncatan pertama) itu jadi animator dulu,” ujarnya.

Setelah tiga tahun menjadi animator, Rio teringat akan hobinya menggambar layout saat masih sekolah dulu. Ia pun lalu berusaha membangun jaringan dengan para pelaku animasi di departemen-departemen lain.

Untuk mendapatkan pekerjaan di bidang layout, Rio pun rela bekerja delapan jam sebagai animator, lalu setelahnya meluangkan waktu untuk mengerjakan tes yang diberikan di rumah, hingga pada akhirnya tahun 2014, untuk pertama kalinya Rio menjadi layout supervisor di sebuah studio bernama, the Kratz Brothers, yang mengerjakan serial televisi yang sekarang tayang di layanan streaming online, Netflix. Hingga kini, Rio sudah terlibat dalam penggarapan sekitar 20 serial televisi, termasuk “Wild Kratz,” “Pinky Malinky,” “Final Space,” dan “the Loud House,” juga film-film yang berdurasi 90 menit misalnya, yang ditayangkan di televisi atau Netflix.

Baca Juga: Tampilkan Animasi Edukatif, Google Rayakan 50 Tahun Apollo 11 Lewat Doodle

“Semoga nanti di tahun-tahun ke depan dapat kesempatan untuk bisa kerja di layar lebar ya,” ujarnya.

Saat ini Rio tengah sibuk terlibat sebagai supervisor untuk penggarapan serial “DC Super Hero Girls.” Sebagai supervisor, ia lebih banyak mengawasi sekitar lima anak buahnya. Namun, sebagai seniman yang sudah senior, ia masih suka diminta menggambar jika diminta membuat demo atau pilot untuk sebuah serial baru.

Rio berpesan, meskipun memiliki bakat, jika ingin terjun ke dunia animasi, harus rajin menggambar dan tidak lupa harus mau bekerja keras.

“Meskipun berbakat, kita bisa (gagal) juga,” jelasnya.

Berdasarkan pengalaman, Rio banyak memiliki teman sekolah yang tidak terlalu berbakat, namun adalah pekerja keras yang kemampuannya lalu bisa sejajar dengan mereka yang berbakat.

Baca Juga: Studio Animasi di Jepang Terbakar, Sejumlah Orang Tewas

“Jadi yang berbakat harus terus bekerja keras juga,” paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI