Suara.com - Kementerian Pariwisata bersama Dinas Pariwisata Provinsi Banten kembali menggelar Festival Tanjung Lesung. Gelaran yang berlangsung di pinggir pantai ini sekaligus untuk menunjukkan bahwa Pantai Tanjung Lesung telah pulih usai diterjang tsunami akhir tahun lalu.
Menteri Pariwisata Arif Yahya yang membuka festival ini mengatakan bahwa Festival Tanjung Lesung telah 3 tahun berturut-turut masuk ke dalam kalender 100 event nasional. Festival ini juga masuk dalam daftar 3 perhelatan besar di Banten selain Seba Baduy dan Festival Cisadane.
"Pemerintah menghargai komitmen kuat masyarakat Banten dan mendukung penuh pariwisata Banten yang telah pulih dan bangkit setelah peristiwa bencana (tsunami) Desember 2018 lalu," kata Arif saat membuka Festival Tanjung Lesung, Jumat (27/9/2019).
Festival yang berlangsung 27-29 September 2019 ini juga menghadirkan Rhino Cross Triathlon dan Mountain Bike Cross Country Marathon edisi tiga, yang merupakan kejuaraan terbuka triathlon lintas alam terbuka pertama di Indonesia yang terdiri dari lomba berenang, balap sepeda, dan lari melintasi keindahan dan tantangan alam Tanjung Lesung.
Baca Juga: Antisipasi Tsunami, Tanjung Lesung Bangun 12 Radar Pendeteksi Jarak 200 Km
Selain ajang olahraga, Festival Tanjung Lesung juga menampilkan ragam karya industri kreatif Pandeglang dalam gelaran Pasar Kolecer, di mana terdapat pasar kuliner, pasar kriya, pasar tani, fish food market, pagelaran seni, hingga Festival Kolecer dan Festival Peteng, yaitu layang-layang khas Banten yang memiliki aneka bentuk nan elok.
Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita, menjelaskan bahwa Festival Tanjung Lesung menjadi momen penting kebangkitan dan pulihnya pariwisata Banten pasca bencana tsunami pada Desember 2018.
"Saya begitu bersyukur atas dukungan penuh pemerintah melalui Kementerian Pariwisata. Sejak Desember 2018 lalu, Menteri Pariwisata menunjukkan kecintaan serta perhatiannya kepada masyarakat Banten dengan hadir hingga 6 kali di Pandeglang," tandasnya.